Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bercermin Diri sebelum Menilai Orang Lain

25 September 2022   07:37 Diperbarui: 25 September 2022   07:47 4700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Bercermin Diri Sebelum Menilai Orang Lain (Photo by Merza Gamal)

Ilmu yang bermanfaat akan selalu menjadi cermin yang baik, dan menjadikan pemiliknya selalu berhati-hati dalam bertindak. Namun demikian, tak semua orang dianegurahi kelebihan dalam ilmu. Maka yang terjadi, tidak semua orang bisa menilai dirinya sendiri dengan baik dan tepat.

Oleh karena itu, mengapa ketika kita melihat aib (perbuatan tercela) orang lain, maka bersegeralah kita bercermin diri untuk introspeksi dan menisbatkannya dengan perbuatan diri sehingga kita tidak melakukan keburukan serupa.

Namun, perlu diingat bahwa cermin itu memiliki tipuan yang sangat halus, yaitu merubah semua sisi yang kanan menjadi sisi kiri dan sebaliknya. Sebaik apapun bayangan yang ditampilkan, tetap saja sisi yang kanan telah berubah menjadi sisi kiri. Jika kita menyadari hal ini, tidak akan menjadi masalah.

Begitupun dalam menilai diri sendiri, kita harus sadar bahwa kita bisa saja tertipu dengan penilaian yang kita berikan. Bisa jadi efek selalu merasa benar, menjadikan penilaian yang kita berikan selalu subjektif. 

Akhirnya yang tidak baik dianggap baik, seperti cermin yang merubah sisi kiri menjadi sisi kanan.Tindakan untuk selalu mengoreksi diri, adalah perbuatan yang akan selalu menuntun kita, agar tak terjerumus ke dalam perbuatan yang merugikan.

Wallahua'alam bishowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun