Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merasa Cukup dan Rendah Hati dalam Menjalankan Kehidupan

19 September 2022   06:56 Diperbarui: 19 September 2022   07:07 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya Allah swt, dengan keadilan, ilmu, dan hikmah-Nya, menjadikan ketenangan dan kelapangan ada di dalam rasa yakin dan ridha kepada-Nya. Sebaliknya akan menjadikan kegelisahan dan kesedihan ada di dalam keragu-raguan (tidak yakin atas takdir Allah) dan kebencian (atas apa yang telah ditakdirkan Allah).

Sementara itu, tawadhu adalah satu dari sejumlah sifat mulia yang wajib ada dalam diri seorang insan yang bermakna tunduk dan merendahkan hati. Adapun lawannya adalah sombong dan angkuh. Tawadhu (rendah hati) adalah ridha jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya.

Tawadhu adalah sikap pertengahan antara sombong dan melecehkan diri. Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi sehingga lebih dari yang semestinya. Adapun melecehkan yang dimaksud adalah menempatkan diri terlalu rendah sehingga sampai pada pelecehan hak.

Rasulullah SAW menjanjikan bahwa siapa bertawadhu karena Allah, niscaya Zat Yang Mahatinggi akan meninggikan kedudukannya, memperbagus kehormatannya, dan mengangkat derajatnya di akhirat, sebagaimana disampaikan dalam sebuah kutipan HR Muslim, No. 2588, "Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya".

Artinya bagi seorang insan yang rendah hati, Allah Ta'ala akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah Ta'ala akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhunya di dunia. (Syarh Shahih Muslim, 16:142)

Dengan menjadikan qanaah dan tawadhu dalam menjalankan kehidupan kita, maka kita akan merasakan hal-hal berikut:

  • Jiwa merasakan rasa aman, nyaman dan tentram;
  • Selalu toleran dan tidak mudah menyerah saat berada dalam kondisi yang tidak diinginkan;
  • Selalu merasa cukup dan optimis bahwa Allah swt akan menjamin rezeki makhluk-Nya jika mau berusaha dan ikhtiar;
  • Merasakan terus semangat dan tetap semangat saat melakukan segala hal dalam menjalankan kehidupan, baik itu dalam berbisnis atau pun bekerja;
  • Sebagai kontrol diri agar tidak mudah terjerumus ke dalam keserakahan ketika mendapatkan rezeki yang terus menerus datang.

Wallahua'alam bishowab

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun