Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pendapat Terbanyak Belum Tentu Paling Bijaksana

9 September 2022   09:36 Diperbarui: 15 September 2022   13:15 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melaksanakan pertemuan di kantor. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

CFO dan CEO akan mendorong tim tersebut untuk melihat implikasi strategis, operasi, dan keuangan jangka panjang dari konstruksi dan kemungkinan reaksi pesaing dan investor perusahaan. 

Misalnya, seperti apa permintaan bahan kimia dalam dua dan lima tahun ke depan? Apa yang akan menjadi proyeksi arus kas dua dan lima tahun ke depan? Kapan proyek tersebut akan mencapai titik impas? Seberapa dalam harga bisa turun jika terjadi kelebihan kapasitas?

Latihan "penghancuran" akan menghasilkan bukti bahwa CFO perlu meredakan ketakutan CEO, dewan, dan orang lain tentang kemungkinan dianggap tidak mendengarkan suara terbanyak. 

Hal ini juga akan mendorong pemangku kepentingan penting tersebut untuk mengakui secara eksplisit risiko reputasi dan risiko lain yang terkait dengan tidak mengikuti pendekatan standar industri terhadap pembangunan. 

Selain itu, akan dapat memberi mereka landasan untuk mengejar jalur pertumbuhan yang berpotensi lebih efektif.

Melawan pendapat terbanyak bisa menjadi hal yang menakutkan dalam konteks apa pun. Apalagi jika hal tersebut dikaitkan dengan karier dan mempertaruhkan reputasi, sehigga bisa sangat melumpuhkan. 

Akan tetapi untuk membuat perbedaan besar di dalam perusahaan dan industri, para pemimpin bisnis mungkin harus mengambil langkah berani, bahkan ketika orang banyak tidak setuju.

MERZA GAMAL 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun