CFO dan CEO akan mendorong tim tersebut untuk melihat implikasi strategis, operasi, dan keuangan jangka panjang dari konstruksi dan kemungkinan reaksi pesaing dan investor perusahaan.Â
Misalnya, seperti apa permintaan bahan kimia dalam dua dan lima tahun ke depan? Apa yang akan menjadi proyeksi arus kas dua dan lima tahun ke depan? Kapan proyek tersebut akan mencapai titik impas? Seberapa dalam harga bisa turun jika terjadi kelebihan kapasitas?
Latihan "penghancuran" akan menghasilkan bukti bahwa CFO perlu meredakan ketakutan CEO, dewan, dan orang lain tentang kemungkinan dianggap tidak mendengarkan suara terbanyak.Â
Hal ini juga akan mendorong pemangku kepentingan penting tersebut untuk mengakui secara eksplisit risiko reputasi dan risiko lain yang terkait dengan tidak mengikuti pendekatan standar industri terhadap pembangunan.Â
Selain itu, akan dapat memberi mereka landasan untuk mengejar jalur pertumbuhan yang berpotensi lebih efektif.
Melawan pendapat terbanyak bisa menjadi hal yang menakutkan dalam konteks apa pun. Apalagi jika hal tersebut dikaitkan dengan karier dan mempertaruhkan reputasi, sehigga bisa sangat melumpuhkan.Â
Akan tetapi untuk membuat perbedaan besar di dalam perusahaan dan industri, para pemimpin bisnis mungkin harus mengambil langkah berani, bahkan ketika orang banyak tidak setuju.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H