Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menemukan Kemungkinan dalam Ketidaktahuan

1 September 2022   07:06 Diperbarui: 1 September 2022   07:10 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Buku "The Upside of Uncertainty" karya  Natthan Furr & Susannah Harmon Furr (File by Merza Gamal)

Setiap kali kita memulai sesuatu yang baru, kita dihadapkan pada ketidakpastian. Merangkul ketidakpastian dapat menjadi peluang untuk perubahan dan kemungkinan positif dengan menekankan tentang hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.

 Nathan Furr, seorang profesor di INSEAD, dan Susannah Harmon Furr, seorang desainer, pengusaha, dan sejarawan seni, baru saja menerbitkan buku mereka berdua, yaitu "The Upside of Uncertainty: A Guide to Finding Possibility in the Unknown (Harvard Business School Press, July 2022).

Menurut mereka dalam buku tersebut, merangkul dunia yang tidak terduga bisa jadi sulit, namun melangkah ke dalam ketidakpastian seringkali merupakan satu-satunya cara untuk berinovasi. Dalam rangka membantu seorang insan membingkai ulang ketidakpastian sebagai peluang untuk perubahan positif, serta menghindari kecemasan karena ketidaktaan, kedua penulis telah mengumpulkan lebih dari 30 alat yang dapat diakses untuk digunakan saat menavigasi suatu tempat yang belum dipetakan.

Menurut penulis yang disampaikan dalam Author Talks edisi  26 Agustus 2022 yang ditayangkan melalui McKinsey & Company Podcast, Buku "The Upside of Uncertainty" adalah tentang alat yang digunakan oleh inovator, pencipta, dan desainer yang sukses untuk menavigasi ketidakpastian yang datang dengan melakukan sesuatu yang baru, atau ketidakpastian yang terjadi pada kita yang tidak kita harapkan.

Nathan Furr adalah seorang pakar yang mempelajari ketidakpastian dan bagaimana menavigasinya, telah mewawancarai para inovator selama sekitar 20 tahun sebagai bagian dari pekerjaannya. Satu hal yang mengejutkan Nathan adalah bahwa untuk melakukan sesuatu yang baru, setiap inovator yang dia pelajari harus melangkah ke dalam ketidakpastian yang sangat signifikan.

Hal tersebut membuatnya terpesona, karena dalam pekerjaannya, Nathan selalu berbicara tentang inovasi, yakni bagaimana memunculkan ide, bagaimana menguji ide, bagaimana mendapatkan dukungan untuk ide-ide tersebut, tetapi tidak pernah benar-benar mengakui bahwa melakukan sesuatu yang baru, baik itu perubahan, transformasi, atau sebuah inovasi, yang mengharuskan untuk melangkah ke hal yang tidak diketahui.

Oleh karena itu, Nathan mencari tahu apakah ada metode untuk hal tersebut? Apakah ada alatnya? Apakah ada teknik yang digunakan inovator untuk menavigasi ketidakpastian? Dengan demikian, Buku "The Upside of Uncertainty" ini adalah tentang bagaimana kita menavigasi ketidakpastian yang direncanakan atau tidak direncanakan.

Ketika Profesor Nathan Furr mewawancarai para inovator, desainer, dan kreator untuk bukunya, beliau menemukan bahwa mereka semua memiliki pandangan khusus tentang ketidakpastian, yakni pandangan yang tercermin dalam filosofi lain, seperti stoicism, yang pada dasarnya bahwa di dunia penuh dengan ketidakpastian. Namun, jika kita percaya bahwa semuanya terserah kita dan sepenuhnya dalam kendali kita, maka kita akan menghabiskan seluruh hidup kita dalam keadaan stres.

Namun sebaliknya, jika kita menyadari bahwa banyak hal dalam hidup berada di luar kendali kita, dan jika alih-alih berfokus pada tujuan eksternal seperti "Bagaimana cara orang menghasilkan uang Rp 15 milyar?". Kita cukup fokus pada "Bagaimana saya menjadi diri saya yang terbaik? Apa yang akan menjadi kehidupan terbaik bagi saya?" dan sadari bahwa hasilnya agak di luar kendali kita, maka hal itu akan membantu kita menjadi jauh lebih tenang di bawah ketidakpastian.

Manifesto ketidakpastian adalah dorongan kecil kita kepada orang-orang untuk mengatakan: "Hei, kami telah memberi Anda beberapa alat tingkat permukaan yang praktis, tetapi Anda juga bisa melangkah lebih dalam. Anda dapat mengadopsi pandangan hidup yang dapat membantu Anda menjadi lebih tenang dan khususnya tentang bagaimana sebagian besar hal dalam hidup tidak sepenuhnya berada dalam kendali kita, jadi biarkan saja."

Dengan demikan, maka fokuslah pada bagaimana kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita dan memberikan kontribusi terbesar bagi dunia. Manifesto ketidakpastian bisa sesederhana pernyataan seperti, "Ketidakpastian membuat saya tidak nyaman, tapi saya percaya itu adalah satu-satunya cara untuk mencapai transformasi baru atau hal menyenangkan yang saya inginkan dalam hidup saya."

Memiliki sesuatu yang telah kita pikirkan dan yang mudah diingat adalah sangat penting, karena pada saat-saat ketika kita merasa seperti "Ada yang salah dengan saya" atau "Saya telah membuat keputusan yang buruk" atau "Ini terasa mengerikan, itu pasti salah," ada baiknya jika kita memiliki pandangan ketidakpastian yang dibingkai ulang yang mengatakan, "Tidak, ini adalah portalnya, seharusnya pada awalnya terasa seperti ini sebelum hal hebat apa pun."

Misalnya, manifesto ketidakpastian kita adalah, "Apa cara yang sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu?" Hal tersebut berarti fokus melakukan sesuatu dengan baik demi melakukannya dengan baik dan menyadari bahwa sisanya bukan terserah saya. Dengan demikian, "Ketidakpastian adalah portal menuju kemungkinan."

Manusia ditakdirkan untuk takut akan ketidakpastian yang ditunjukkan dengan jelas oleh studi ilmu saraf. Kita memiliki orientasi alami untuk mencoba menghilangkan semua ketidakpastian, sesuatu yang tidak disadari ketika sedang melakukannya, kita juga seringkali menghilangkan kemungkinan. Untuk membantu individu, tim, dan organisasi menavigasi ketidakpastian dengan baik, maka buku ini mengatur lebih dari 30 alat di sekitar metafora "pertolongan pertama untuk ketidakpastian".

Prof, Nathan dan Susannah Harmon Furr menyusun alat-alat dalam buku ini menjadi empat bagian, yaitu:

  • 1. Membingkai ulang ketidakpastian dari sesuatu yang menakutkan, sumber kerugian, menjadi sumber keuntungan potensial. Ini tentang melihat kemungkinan.
  • 2. Priming, yaitu ide yang bisa kita persiapkan, agar ketika terjadi ketidakpastian kita lebih tangguh.
  • 3. Melakukan tindakan di bawah ketidakpastian yang mengarah pada hasil yang lebih baik.
  • 4. Mempertahankan, yang berarti mengakui kemanusiaan kita dan emosi kita ketika ada kemunduran atau kecemasan.

Seorang insan harus dapat memahami kekuatan dan kelemahannya. Dengan demikian dapat mengetahui risiko yang dihadapi, dan ada banyak jenis risiko. Bagi sebagian besar insan, ketika mendekati risiko dan akan berpikir "Saya bukan pengambil risiko" atau "Saya seorang pengambil risiko," ketika, benar-benar, ada risiko keuangan, risiko sosial, risiko intelektual, dan risiko fisik di tingkat individu.

Itulah sebabnya mengapa penting untuk memahami orientasi risiko kita, melakukan percakapan terbuka tentang hal itu, dan mengingatnya saat menyusun tim atau mengambil tindakan untuk memperbaiki kelemahan. Seluruh gagasan tentang profil risiko adalah mengetahui di mana kita memiliki penghindaran risiko, dan disitulah area di mana kita ingin memperkuat dan bertanya, "Apakah ini menghambat saya?" Kemudian tanyakan, "Di mana saya memiliki afinitas risiko?" Lalu, mainkan kekuatan kita.

MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun