Selain itu, ketika rumah tangga memikirkan mekanisme perambatan guncangan tertentu, mereka sering kali menemukan saluran yang sangat berbeda dari para ahli. Misalnya, rumah tangga lebih sering memikirkan dampak suku bunga yang lebih tinggi pada biaya modal pinjaman perusahaan, yang diteruskan ke konsumen melalui harga yang lebih tinggi. Di sisi lain, para ahli sebagian besar mempertimbangkan saluran sisi permintaan kanonik, yang memprediksi penurunan inflasi sebagai respons terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena konsumen menghabiskan lebih sedikit dan menabung lebih banyak (Lihat Image 2).
Wawasan perilaku dari cara rumah tangga membentuk ekspektasi dalam model makroekonomi yang berangkat dari asumsi ekspektasi rasional klasik. Bidang ini dikenal sebagai makroekonomi perilaku, berkembang pesat walau menghadapi beberapa tantangan yang signifikan.
Makroekonomi perilaku memiliki potensi untuk secara fundamental membentuk makroekonomi teoretis dan pembuatan kebijakan dunia nyata di tahun-tahun mendatang, dan kemungkinan besar akan menemukan peran kunci untuk komunikasi dalam memengaruhi ekspektasi.
---------------------
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H