Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Memberdayakan Peran Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi Inklusif

19 Juli 2022   09:15 Diperbarui: 19 Juli 2022   09:17 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Memberdayakan peran perempuan dalam pembangunan ekonomi inklusif (by Merza Gamal)

Image: Perempuan merupakan penopang ekonomi keluarga (Photo by Merza Gmal, Lokasi Pasar Gamalama-Maluku Utara)
Image: Perempuan merupakan penopang ekonomi keluarga (Photo by Merza Gmal, Lokasi Pasar Gamalama-Maluku Utara)

Pada tahun 1991 itu juga, Bank Bukopin bekerjasama dengan Bank Indonesia menjalankan program PPKKP dalam rangka pengembangan program PHBK dengan membuka wilayah kerja baru, yaitu Jabotabek. Penyaluran kredit untuk wilayah Jabotabek tersebut mendapat kredit likuiditas dari Bank Indonesia.

Sasaran program PPKKP ini diarahkan untuk membiayai usaha-usaha produktif dari para anggota KUD yang tergabung dalam kelompok-kelompok. Bidang usaha produktif yang dilayani di antaranya meliputi bidang usaha pertanian, perdagangan kecil, kerajinan, dan industri kecil.

Image: Skema program kredit pedesaan yang memberdayakan peran perempuan di era 1979-1993 (File by Merza Gamal)
Image: Skema program kredit pedesaan yang memberdayakan peran perempuan di era 1979-1993 (File by Merza Gamal)

Metode pemberian pembiayaan pada program PPKKP ini adalah Bank Bukopin menyediakan modal awal kepada KUD untuk jangka waktu lima tahun dengan masa tenggang satu tahun. Kemudian KUD memberikan pinjaman kepada anggota melalui Kelompok dengan jangka waktu pinjaman maksimal 6 bulan atau satu musim tanam untuk pertanian. Dasar pinjaman adalah kelayakan usaha anggota kelompok. Jaminan pinjaman adalah dalam bentuk apa saja yang dimiliki oleh anggota kelompok dengan resiko tanggung renteng secara bersama anggota kelompok, jika ada pinjaman anggota yang macet.

Program PPKKP ini berjalan dengan baik, dan menjadi pembelajaran bagi KUD dan masyarakat pelaku usaha mikro dalam menjalankan sebuah organisasi dan administrasi usaha pada tingkat paling bawah. Dengan pola tanggung renteng pada anggota Kelompok, tingkat pengembalian kredit lebih dari 99%.

Namun, seiring dengan perubahan status Badan Hukum Bank Bukopin dari Koperasi menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1993, program PPKKP ini tidak dilanjutkan lagi, tetapi hanya menunggu penyelesaian dari pembiayaan yang sudah berjalan. Hal ini dilakukan, karena dinilai biaya operasional yang dikeluarkan besar, sedangkan return on investment yang diperoleh Bank Bukopin sebagai sebuah persero tidak terlalu besar.

Image: Ketanguuhan dan keperkasaan perempuan Indonesia (Photo by Merza Gamal, Lokasi 50 Kota-Sumatera Barat)
Image: Ketanguuhan dan keperkasaan perempuan Indonesia (Photo by Merza Gamal, Lokasi 50 Kota-Sumatera Barat)

Dengan demikian, melihat keberhasilan yang dicapai oleh Grameen Bank hingga mendapatkan pengakuan dunia dan Program PPKP yang pernah sukses di Indonesia selama tahun 1979-1993, membuktikan bahwa kaum perempuan jika diberi kepercayaan untuk mengelola usaha, maka dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dan dapat menjadi bagian pembangunan ekonomi inklusif.

Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani pada acara Side Event The 66 Session of The Commission on The Status of Woman, 16 Maret 2022 secara virtual, "Sejujurnya, jika melihat pemulihan ekonomi di Indonesia tahun lalu 2021 yang cepat, kinerja perbankan yang banyak menyalurkan ke usaha kecil menengah sebenarnya cukup luar biasa.  Dan itu menunjukkan bahwa jika perempuan diberi kesempatan seperti ini, biasanya kinerja mereka relatif baik dan mereka sangat tangguh."

 MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun