Secara bahasa, wukuf (waqof) artinya berhenti atau berdiam diri. Wukuf dimaksudkan agar jamaah haji mampu berhenti dari segala aktivitas duniawi yang selama ini menyibukkannya dari mengingat Allah SWT. Wukuf mengajarkan bahwa ia harus mampu merenungi dan menyadari dosa-dosa masa lalunya, kemudian bertobat kepada Allah SWT. Wukuf juga menyuruhnya untuk melihat diri sendiri sebelum melihat orang lain.
Allah ingin mengajarkan kepada kita melalui wukuf yang bermakna berhenti berdiam diri, bahwa setiap orang memerlukan terminal-terminal pemberhentian di tengah-tengah kesibukan duniawiahnya.
Makna wukuf di Arafah juga dapat dipahami orang beriman melalui shalat, sebagai wukuf harian. Pada saat kita sedang sibuk dan larut dalam pekerjaan duniawiah, tiba-tiba Allah memanggilnya untuk menghadap melalui shalat. Shalat lima waktu adalah wukuf-wukuf harian yang telah Allah tentukan agar kita mampu berhenti sejenak dari hiruk pikuk duniawiah untuk mengingat Allah dan memohon petunjuk-Nya.
Sementara itu, shalat Jumat merupakan wukuf mingguan kaum lelaki beriman, sebagaima perintah Al Quran, "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Qs. Al-Jumuah [62]: 10).
Demikian pula dengan ibadah puasa yang merupakan wukuf tahunan untuk jasad orang-orang beriman. Setelah selama 11 bulan Allah membebaskan kita untuk menikmati rezeki-Nya berupa makanan, minuman dan hubungan seksual suami-isteri yang sah sesuka hati kita waktunya, maka pada bulan Ramadhan, Allah perintahkan untuk berhenti (wukuf) dengan tidak makan dan minum serta hubungan seksual mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Itulah wukufnya perut, wukufnya jasad!
Walahua'lam bishowab...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H