Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Wukuf di Arafah Saat Tidak Berhaji

8 Juli 2022   10:45 Diperbarui: 27 Juni 2023   14:05 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Padang Arafah tempat berkumpulnya jutaan jemaah haji setiap tahun hijriah (dokpri)

Sebuah perenungan tentang untuk apa kita diciptakan. Arafah adalah sebuah potret kecil tentang Mahsyar.

Mahsyar adalah sebuah hari dimana manusia akan ditimbang kadar Al-Haq dalam dirinya. Mahsyar adalah sebuah hari yang sangat terik yang tidak ada penghalang atasnya. Mahsyar adalah sebuah hari yang mencekam dimana manusia ditimpa resah dan gelisah. Kegelisahan yang teramat sangat karena Mahsyar adalah hari penantian tentang nasib manusia apakah ia akan masuk surga atau neraka.

Arafah merupakan sebuah lembah yang terletak di antara Muzdalifah dan Thaif. Terbentang mulai dari perbatasan kawasan Arafah sampai di gunung yang dinamakan Jabal Arafah, mengelilingi lembah ini mulai dari arah timur berbentuk seperti setengah lingkaran.

Di ujung sebelah selatan adalah jalan menuju Thaif dan ujung utara terdapat Jabal Rahmah. Di sebelah barat terdapat sebuah bukit bebatuan, di tempat inilah Rasulallah berkhutbah. Di bawahnya terdapat sebuah mushalla yang dikenal dengan nama mesjid Shakrat. Jarak antara batas awal Arafah dengan kaki gunung Arafah sekitar 1500 meter.

Image: Kakek Merza bersama istri dan anak-anak di Jabal Ramah (Photo by Merza Gamal)
Image: Kakek Merza bersama istri dan anak-anak di Jabal Ramah (Photo by Merza Gamal)

Wukuf di Arafah dianggap sah jika kita berada di salah satu bagian di kawasan yang diterangkan di atas dengan syarat dalam keadaan ihram, baik itu berjalan kaki, dalam tenda, ataupun dalam kendaraan atau tertidur sekalipun, mengetahui ataupun tidak bahwa daerah tersebut adalah Arafah sepanjang melaksanakan wukuf pada waktunya.

Semua kawasan padang Arafah merupakan tempat berwukuf, kecuali kawasan 'Uranah. Menurut ijma' ulama, apabila seseorang wukuf di Uranah, maka wukufnya tidak sah. Wukuf diutamakan berada di bebatuan (shakharat), sebuah tempat di mana Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam melangsungkan wukufnya.

Image: Tenda-tenda jamaah haji di Arafah pada tanggal 8-9 Dzukhijah (dokpri)
Image: Tenda-tenda jamaah haji di Arafah pada tanggal 8-9 Dzukhijah (dokpri)

Seseorang yang hendak wukuf di Arafah disunatkan mandi terlebih dahulu sebelum berdiam di tempat wukuf dengan menghadap kiblat sambil membaca tahlil, takbir, talbiyah serta bershalawat kepada Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam. juga berdo'a dengan penuh kesungguhan. Selain itu, disunatkan pula memperbanyak dzikir kepada Allah dan berdoa karena kita tahu bahwa hari Arafah adalah waktu segala do'a dikabulkan.

Bagi yang belum atau tidak melakukan haji tahun ini, ada ungkapan indah Ibn Rajab dalam Lathaiful Ma'arif; "Siapa yang belum mampu berdiam-wukuf di 'Arafah; hendaklah berteguh-patuh pada bebatas hukum Allah yang telah di ma'rifah. Dan siapa yang belum mampu mabit-bermalam di Muzdalifah; bermalamlah dengan ketaatan pada Allah; agar akrab padaNya & dekat bermesra. Siapa yang belum kuasa menyembelih hewan hadyu-nya di Mina; hendaklah dia sembelih hawa nafsunya agar teraih karunia. Dan siapa yang belum mampu sampai ke Baitullah bersebab jauhnya, hendaklah dia tuju Rabbnya Ka'bah yang lebih dekat daripada urat lehernya." (Lathaiful Ma'arif/633).

Secara amaliyah, wukuf berbeda dengan thawaf, sai, atau shalat yang membutuhkan gerakan-gerakan tertentu. Thawaf bergerak mengelilingi Kabah; Sai berjalan antara Shafa dan Marwa; demikian juga dengan melontar Jumrah yang berjalan ke jamarat dan melontarinya dengan kerikil-kerikil. Wukuf yang merupakan rukun terpenting haji, justru dilakukan dengan berdiam diri. Saat wukuf tidak ada aktifitas kecuali dengan duduk memperbanyak istighfar, dzikir dan bermunajat kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun