Keberhasilan IBP mencakup disiplin perencanaan yang kuat dan budaya kolaborasi yang mencakup semua cakrawala waktu dengan proses yang tepat sambil mengintegrasikan organisasi komersial, perencanaan, manufaktur, logistik, dan sumber di semua tingkat yang relevan.
Frekuensi IBP bulanan yang khas mungkin tidak lagi sesuai karena semakin banyak perusahaan menerapkan sistem perencanaan dan pusat saraf yang canggih. Beberapa perusahaan mungkin perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk pelaksanaan jangka pendek dengan meningkatkan frekuensi perencanaan dan perencanaan ulang.
Sementara yang lain, mungkin dapat mempertahankan proses IBP triwulanan, bersama dengan perencanaan otonom atau mesin pengecualian yang kuat. Sistem perencanaan lanjutan tidak hanya mengarahkan waktu yang berharga dari para ahli ke ketidakseimbangan permintaan dan penawaran yang paling kritis, tetapi juga mengumpulkan dan memisahkan volume data yang besar di bagian belakang. Reaksi yang ditargetkan adalah bagian dari mekanisme pembelajaran penting untuk rantai pasokan.
Seiring waktu, dengan analisis akar masalah dan kolaborasi lintas fungsi pada perbaikan sistemik, pusat saraf rantai pasokan dapat menjadi lebih pintar dalam mengeksekusi rencana, memisahkan kebisingan dari masalah nyata, dan secara proaktif mengelola penyimpangan. Semua ini pada akhirnya dapat mempersingkat siklus IBP, tanpa risiko reaksi berlebihan terhadap kebisingan, dan memberikan transparansi waktu nyata kepada pemilik P&L tentang bagaimana keputusan mereka dapat memengaruhi kinerja.
Pemilik profit & lost yang berpikir untuk meningkatkan proses S&OP (Sales and Operations Planning) atau IBP mereka tidak dapat mengandalkan daftar periksa buku teks. Sebaliknya, mereka dapat mengambil alih kepemimpinan IBP dan membantu organisasi mereka mengubah strategi dan rencana menjadi tindakan yang efektif. Untuk melakukannya, mereka harus mensponsori IBP sebagai pendorong keputusan bisnis lintas fungsi, yang didukung oleh proses yang dirancang dengan cermat dan hak keputusan yang selaras, serta manajemen kinerja dan sistem pengembangan kemampuan yang mendorong perilaku yang benar dan mekanisme pembelajaran di seluruh organisasi.
Saat perencanaan terintegrasi matang, didukung oleh teknologi tepat guna dan praktik manajemen rantai pasokan yang semakin matang, hal itu dapat mempersingkat waktu pengambilan keputusan dan mempercepat dampaknya terhadap bisnis.
Sumber bacaan:
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H