Terakhir tadi malam (3 Mei 2022) saya membuat tulisan komitmen dari 50 pelaku bisnis dunia yang berjanji akan membangun Ekonomi Hijau untuk menggapai Net Zero 2050, dan saya pun mengutip berita The New York Time perkataan Ketua WEF yang memimpin kesepakatan tersebut di Pertemuan Tahunan WEF 2022 di Davos, Swiss akhir Mei lalu. Ternyata kutipan itu lagi-lagi mencapai 25% tulisan, dan akhirnya saya pin diblokir resmi menjadi plagiator Kompasiana.
Saya sebenarnya sudah bergabung di Kompasiana sejak adanya Kompasiana, tapi password nya hilang. Dan tahun 2011-2015 saya buka account baru dan cukup aktif menulis tentang perbankan & Ekonomi Syariah serta objek wisata hasil saya menjelajah Nusantara yang lebih banyak saya tulis di detik.com.Â
Kemudian karena minat menulis menurun dan saya disibukkan oleh pembangunan Rumah Sakit dan pembenahan sistem Yayasan Pendidikan di Riau, saya pun vakum menulis di Kompasiana hingga saya kembali kehilangan password. Dan pada Oktober 2020 setelah waktu menulis saya cukupbanyak, maka saya buat lagi account baru, dan mulai aktif lagi posting di Kompasiana. Awalnya saya tak pernah tahu ada K-Reward, jadi niat saya tulus saja untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang pernah saya dapat untuk orang banyak.
Padahal jika saya diluaran untuk sharing, biasanya saya mendapatkan Rp2-5 Jt untuk sekali sharing dengan waktu sekitar 1 jam, tanpa saya menetapkan target. Jika saya menjadi narasumber workshop per hari saya rata2 mendapatkan >Rp 10 jt.
Tapi begitulah kenyataannyaa, setiap niat baik kita belum tentu dianggap baik oleh orang lain, bahkan kita bisa saja tersandung dan membuat nama baik kita rusak. Akhirnya saya pun mengalami pembunuhan karakter di Kompasiana. Semoga Allah mengampuninya.
Bahkan sebelum saya di block oleh Redaksi Kompasiana, tulisan terkait pemahaman Pancasila (https://www.kompasiana.com/merzagamal6905/6296c52bbb4486639f07cb62/dulu-kami-belajar-pmp-mengikuti-penataran-p-4-dan-hapal-36-butir-butir-pancasila) pun tak dihargai oleh Redaksi untuk sekedar masuk Pilihan sejak saya turun level jadi centang hijau dari centang biru. Padahal tanpa label pilihan saja yang artinya akan terbenam bersama ribuan postingan hari itu bisa mencapai viewer lebih dari 3.500 pembaca dalam 1 hari.
Saya hanya bisa berdoa, semoga Tuhan senantiasa meridhoi dan memberkahi setiap derap langkah  dalam semua aktivitas Redaksi Kompasiana dan menjadi manfaat bagi bangsa dan negeri tercinta Indonesia.
Wassalam
Note: Artikel terakhir saya di Kompasiana, sebelum artikel terakhir yang di takedown mesin otomatis Kompasiana dan kemudian secara sadis account saya diblokir dan karakter saya dibunuh oleh Redaksi Kompasiana: