Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menghasilkan Business Value dari Digital Transformasion

3 Juni 2022   06:42 Diperbarui: 3 Juni 2022   06:54 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image-01: Digital Transformation tidak sama dengan Digitallisasi (Photo olahan Merza Gamal dari sumber chiefexecutive.net)

Kedua, kanvas model bisnis berakar kuat pada pemikiran bahwa rencana bisnis yang sempurna jarang muncul dalam bentuk akhirnya dalam semalam. Menghasilkan satu adalah proses penyempurnaan berulang yang didorong oleh pengujian pelanggan yang intens (misalnya, melalui prototipe atau grup fokus minimum yang layak). 

Dengan cara tersebut, aspek kanvas yang lebih kecil menjadi sasaran umpan balik dari pemangku kepentingan utama untuk melihat seberapa masuk akal yang mereka buat dan apakah ada perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan model bisnis.

Semangat transformasi diekspresikan dengan baik oleh ide pembelajaran startup yang berhasil. Perubahan yang dihasilkan dari pengujian tersebut dapat menjadi evolusioner, secara bertahap menyempurnakan model bisnis, atau bahkan revolusioner, memutar seluruh ide. 

Logika yang sama juga dapat diterapkan pada proyek digitalisasi karena banyak bagian, baik teknologi maupun organisasi, perlu diselaraskan secara berulang untuk membuatnya berfungsi.

Metrik yang penting adalah bagaimana bisnis dapat mengukur apa yang berhasil dalam transformasi digital. Metrik yang didefinisikan dengan jelas adalah permulaan, dan yang terbaik adalah melihat melampaui tujuan operasional dan keuangan (walaupun itu, tentu saja, penting). Misalnya, perusahaan dapat menentukan apakah keputusan dibuat lebih cepat, kapabilitas meningkat, dan budaya sedang diubah.

Dengan demikian, eksekutif perusahaan perlu menyadari bahwa inti dari transformasi digital bukanlah digitalisasi perusahaan, tetapi adalah suatu perubahan komprehensif dan holistic untuk menghasilkan nilai bagi bisnis perusahaan.

Sumber bacaan:

https://hbr.org/2022/04/how-to-map-out-your-digital-transformation?

https://www.wsj.com/amp/articles/pricey-ai-apps-drive-up-cloud-computing-spending-11650402645?

McKinsey On Point publishing@email.mckinsey.com, 31 Mei 2022

MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun