Meskipun motivasi dan tujuan mereka berbeda, tim berbagi pengalaman bahwa membayangkan perubahan model bisnis, baik sebagai respons terhadap gangguan digital atau untuk berinovasi secara digital sendiri yang dapat membantu mereka melihat teknologi dalam konteks dan lebih memahami perubahan terukur yang diharapkan. Di seluruh tim, satu alat sederhana dan terkenal ternyata memfasilitasi perubahan perspektif yang diperlukan, yaitu: "Kanvas Model Bisnis". (lihat Image-02)
The Business Model Canvas (kanvas model bisnis), dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, telah membantu organisasi membuat sketsa dan mengubah model bisnis mereka sejak akhir tahun 2000-an.Â
Model tersebut intuitif untuk digunakan dan terdiri dari sembilan elemen kunci yang biasanya diandalkan oleh setiap bisnis. Intinya adalah proposisi nilai, biasanya dipahami sebagai kombinasi rasa sakit yang ditangani dan keuntungan yang disampaikan dari perspektif pelanggan.
Sisi kanan kanvas, merupakanpemahaman tentang siapa pelanggan bisnis yang mengarah pada penangkapan segmen pelanggan. Di antara keduanya, hubungan pelanggan dan saluran menggambarkan bagaimana berhubungan dengan pelanggan, tetap terbuka terhadap masukan mereka, dan memberikan nilai kepada mereka.
Sementara, di sisi kiri kanvas yang lebih operasional, bisnis didorong untuk memikirkan aktivitas utama dan sumber daya utama yang diperlukan untuk menciptakan nilai tersebut.Â
Sisi kanvas ini juga melihat mitra utama, seperti melalui aliansi strategis atau penawaran pelengkap, yang membantu menciptakan nilai atau menambahnya lebih jauh. Kanvas tersebut kemudian didukung oleh pemahaman tentang struktur biaya bisnis dan wawasan tentang aliran pendapatan yang diantisipasi.
Ada dua aspek kanvas yang membuatnya sangat cocok untuk percakapan berorientasi digital yang menjadi fokus dalam tulisan ini.
Pertama, meskipun berfungsi sebagai semacam daftar periksa untuk memastikan bahwa tidak satu pun dari sembilan elemen kunci yang diabaikan. Aspek tersebut juga menyatukan semua elemen, memungkinkan pemahaman tentang interaksi penting di antara mereka.
Perubahan pada satu elemen biasanya memiliki efek riak di seluruh kanvas. Misalnya, perubahan dalam bagaimana inovasi dimonetisasi akan mengubah arus kas, yang kemudian membutuhkan aktivitas utama untuk direstrukturisasi.Â
Fokus pada interaksi tersebut juga merupakan kunci dalam proyek transformasi digital, karena keberhasilan mereka tidak hanya bergantung pada investasi pada teknologi yang tepat, tetapi juga pada perubahan pelengkap dalam organisasi yang memastikan bahwa teknologi digunakan secara efisien dan efektif.