Hal tersebut merupakan Reskilling Revolution, yakni sebuah inisiatif untuk memberikan 1 miliar orang pendidikan, keterampilan, dan pekerjaan yang lebih baik pada tahun 2030; inisiatif tentang metrik dan pengungkapan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) universal untuk mengukur kapitalisme pemangku kepentingan; dan inisiatif 1 Triliun pohon, untuk melindungi pohon dan hutan kita serta memulihkan ekosistem planet ini.
Indonesia juga ikut serta dalam Forum Tahunan WEF ini dengan sejumlah delegasi. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam siaran pers yang disampaikan pada hari Selasa (24/5/2022) menyebutkan target Indonesia dalam WEF 2022 adalah menemukan solusi atas berbagai masalah global, yang sedang terjadi saat ini guna pemulihan ekonomi dunia.
Keikutsertaan Indonesia dalam Forum Tahunan WEF 2022 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia, tidak hanya dengan mitra kerja pemerintah, tetapi juga pelaku usaha global.
Menteri Lutfi dijadwalkan akan  menjadi panelis dan menyampaikan kata penutup pada sesi Country Strategy Dialogue on Indonesia yang akan membahas sejumlah isu, yaitu Presidensi G-20 Indonesia; Trade, Investment, and Indsutry Working Group (TIIWG), Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023; serta ekonomi digital ASEAN.
Dalam Forum Tahunan WEF 2022 tersebut juga terdapat Paviliun Indonesia yang dibuka oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Davos, Swiss, Senin (23/05/2022) waktu setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin  menyampaikan peluang investasi baru di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang besar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan fokus pembahasan di WEF mengenai isu Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sesuai dengan misi dalam presidensi G20 tahun 2022.Â
Dalam gelaran WEF 2022, Menperin terus melakukan pertemuan dengan berbagai perusahaan otomotif agar untuk menaruh investasi industri Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Menurut Menperin, "Pemerintah sangat yakin bahwa investasi mobil listrik di Indonesia akan sangat baik. Tidak hanya bicara mengenai bahan baku atau raw material, soal nikel dan turunannya tapi juga potensi market-nya. Sehingga Pemerintah RI akan terus membantu dan memastikan agar investasi di sektor ini dapat berhasil."
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah