Studi yang dilakukan oleh Australian National University tersebut juga menunjukkan bahwa "perbedaan antara dibesarkan di rumah tanpa buku dibandingkan dengan dibesarkan di rumah dengan perpustakaan 500 buku memiliki pengaruh yang sama besar pada tingkat pendidikan yang akan dicapai seorang anak seperti memiliki orang tua yang hampir tidak dapat membaca (3 tahun pendidikan) dibandingkan dengan memiliki orang tua yang memiliki pendidikan universitas (15 atau 16 tahun pendidikan)."Â
Dalam kedua kasus tersebut, memiliki orang tua yang berpendidikan universitas atau koleksi buku mendorong "seorang anak rata-rata 3,2 tahun lebih banyak menjalani pendidikan. "Memiliki koleksi 500 buku di perpustakaan rumah mungkin terlihat menakutkan, tetapi laporan studi tersebut menemukan bahwa memiliki sedikitnya 20 buku di perpustakaan rumah juga berdampak signifikan pada pendidikan masa depan anak-anak.
Pada masa kini memang sulit untuk membuat anak-anak tertarik pada apa pun selain teknologi digital. Internet menjadi lebih bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari, sedemikian rupa sehingga sekolah sekarang menggunakannya sebagai metode pengajaran. Dan, sadar atu tidak, betapa banyak dari kita yang terpaku pada smartphone kita.
Kemajuan teknologi digital, membuat buku fisik telah diabaikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan memiliki perpustakaan rumah, sejatinya dapat menunjukkan kepada anak-anak kita betapa pentingnya membaca, dan memberi mereka ruang sendiri untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Perlu kita sadari, bahwa buku tidak akan pernah menggantikan permainan video di mata anak-anak, tetapi kita dapat mengaturnya di jalur yang benar dengan perpustakaan rumah.
Membuat perpustakaan di rumah sebenarnya mudah untuk dilakukan dan tidak mahal untuk membuatnya dengan memanfaatkan perkakas dan ruang yang ada di rumah kita. Hal yang hebat tentang buku adalah mereka tidak menggunakan listrik. Dengan demikian, berarti kita tidak perlu menghabiskan biaya untuk memfungsikan kembali ruangan yang ingin kita jadikan perpustakaan. Cukup kencangkan beberapa rak atau palu bersama beberapa rak buku, dan perpustakaan di rumah pun jadilah.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H