Maka, siapa yang mengetahui buruknya memutuskan silaturahim, tidak ada pilihan baginya, kecuali berusaha menjaga agar tali silaturahim tidak sampai putus, atau kalau terlanjur putus, layak baginya untuk menyambungkannya lagi, terlebih di penghujung bulan Ramadhan ini.
Lalu, yang namanya menyambung tali silaturahim itu seperti apa? Di sini kita layak untuk menyimak apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa:
"Orang yang menyambung silaturahim bukanlah orang yang mengimbangi (membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal). Akan tetapi, orang yang menyambung silaturahim adalah orang yang apabila keluarganya memutuskan hubungan dengannya, dia menyambungkannya kembali." (HR Al-Bukhari, No. 5991)
Berdasarkan hadits ini, ada tiga jenis manusia. Pertama, orang yang menyambung tali kekeluargaan. Kedua, orang yang mengimbangi. Ketiga, orang yang memutuskan tali kekeluargaan.
Orang yang menyambung adalah dia yang memulai menyambung tali kekeluargaan. Orang yang mengimbangi adalah dia yang membalas sikap serupa terhadap keluarganya. Adapun orang yang memutuskan adalah dia yang tidak memulai dan tidak pula mengimbangi hubungan kekeluargaan.
Maka, yang paling sempurna adalah orang yang menyambung tali kekeluargaan terhadap orang yang memutuskannya.
Siapa melakukan kebaikan yang sempurna ini, dia akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah melalui lisan utusan-Nya.
Pertama; Allah SWT akan Merahmati dan Menjaga Hak-haknya
Abdurrahman bin 'Auf ra. berkata bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Aku adalah Ar-Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya'." (HR Ahmad)
Kedua; Allah SWT akan Melapangkan Rezekinya