Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Nusantara: Vihara Tertua dan Masjid Unik di Kampung 10 Ulu Sungai Musi

10 April 2022   08:27 Diperbarui: 10 April 2022   08:39 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal tersebut dipengaruhi karena adanya kisah warga Tionghoa yang menikah dengan umat muslim berkaitan dengan sejarah Pulau Kemaro dan Kampung Kapitan. Selaras legenda putri Palembang, Siti Fatimah yang merupakan seorang muslim, menjadi istri seorang Pangeran Cina bernama Tan Bon An. Sehingga untuk menghormati leluhur mereka yang Muslim, tidak dibolehkan untuk memakai darah binatang yang diharamkan di agama Islam.

Image: untuk menghormati leluhur mereka yang Muslim, tidak dibolehkan untuk menyajikan persembahan binatang yang diharamkan di agama Islam
Image: untuk menghormati leluhur mereka yang Muslim, tidak dibolehkan untuk menyajikan persembahan binatang yang diharamkan di agama Islam

Selain itu, syarat ibadah tanpa sajian babi juga bekaitan dengan terdapatnya makam seorang Panglima Palembang keturunan Tionghoa yang beragama Islam, yakni Ju Sin Kong atau lebih dikenal dengan Apek Tulong di dalam klenteng tertua ini.

Image by Merza Gamal (7 April 2022)
Image by Merza Gamal (7 April 2022)

Kini setelah 289 tahun berdiri (sejak tahun 1733), Klenteng Chandra Nadi tetap terbuka bagi setiap umatnya untuk beribadah ditambah dengan Masjid Al Ghazali untuk yang beragama Islam. Sayang, jalan masuk ke klenteng Chandra Nadi dan Masjid Al Ghazali melalui pasar tradisional yang kumuh dan macet sehingga wisatawan akan kesulitan untuk mendatangi klenteng dan masjid tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun