Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jelajah Nusantara: Alkulturasi Tionghoa Palembang di Masjid CengHo

9 April 2022   07:49 Diperbarui: 16 April 2022   16:00 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Masjid CengHo Sriwijaya Palembang (by Merza Gamal)

Jika berkunjung ke Palembang banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. 

Ada satu destinasi yang menarik yang berlokasi di dalam Kompleks Perumahan Amin Mulia, Jakabaring. 

Karena berada di lokasi perumahan warga, tidak banyak wisatawan yang mengetahui ada suatu destinasi wisata yang mengambarkan alkulturasi budaya Tionghoa Palembang dalam bentuk bangunan masjid.

Masjid tersebut bernama Masjid ChengHo yang beralamat di 15 Ulu, Seberang Ulu I, atau di depan Pasar Induk Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan. 

Dari pusat Kota Palembang, Masjid Cheng Ho berjarak sekitar 7,3 km. 

Dengan kendaraan bermotor, masjid ini bisa dicapai dalam waktu sekitar 15 menit.

Bangunan utama Masjid CengHo didominasi warna pink dengan pilar-pilar berwarna merah. 

Atapnya terdapat kubah berwarna hijau dengan bulan sabit dan bintang layaknya masjid-masjid di Timur Tengah. 

Sementara di keempat sudut bangunan terdapat atap berbentuk limas, salah bentuk rumah adat di Palembang, berwarna hijau.

Image: Masjid hasil alkuturasi Tionghoa Palembang (by Merza Gamal)
Image: Masjid hasil alkuturasi Tionghoa Palembang (by Merza Gamal)

Masjid CengHo dilengkapi dua menara mirip pagoda berwana merah, yang masing-masing diberi nama "Habluminallah" dan "Hambluminannas" --"hubungan manusia dengan Allah" dan "hubungan dengan sesama manusia". 

Kedua menara itu punya lima tingkat, yang melambangkan shalat lima waktu dalam sehari. 

Tinggi menara mencapai 17 meter; simbol dari jumlah rakaat yang harus dikerjakan setiap Muslim dalam sehari.

Image: Salah satu dari dua menara Masjid CengHo Sriwijaya (by Merza Gamal)
Image: Salah satu dari dua menara Masjid CengHo Sriwijaya (by Merza Gamal)

Di dalam masjid, pengunjung akan mendapati warna dominan merah yang identik dengan budaya Tionghoa. 

Desain daun pintu utama, pancang-pancang, dan ornamen pagar pembatas di bagian atas kian mempercantik tampilan interior masjid yang kental nuansa Tionghoa.

Demikian pula dengan mimbar masjid yang merupakan paduan Tionghoa Palembang.

Image : Interior Masjid CengHo yang merupakan alkuturasi Islam Tionghoa (by Merza Gamal)
Image : Interior Masjid CengHo yang merupakan alkuturasi Islam Tionghoa (by Merza Gamal)

Image: Interior Masjid CengHo  yang sejuk karena banyaknya ventilasi (by Merza Gamal)
Image: Interior Masjid CengHo  yang sejuk karena banyaknya ventilasi (by Merza Gamal)

Di gerbang atau gapura masjid yang bergaya Tiongkok, dengan pilar merah dan atap limas berwarna kuning emas, terdapat sebuah papan nama bertuliskan "Masjid Muhammad Cheng Hoo", lengkap dengan aksara Mandarin.

Image: Salah satu Gapura Masjid CengHo (by Merza Gamal)
Image: Salah satu Gapura Masjid CengHo (by Merza Gamal)

Penggunaan ornamen-ornamen khas tersebut bukan tanpa sebab. 

Selain karena Masjid ChengHo ini dibangun di tanah Palembang, masyarakat juga menyadari adanya kedekatan antara kebudayaan Palembang dan kebudayaan Tionghoa.

Image: Tempat bedug yang bernuansa alkulturasi Tionghoa Palembang Masjid CengHo (by Merza Gamal)
Image: Tempat bedug yang bernuansa alkulturasi Tionghoa Palembang Masjid CengHo (by Merza Gamal)

Pemberian nama ChengHo juga bukan tanpa alasan. 

Cheng Ho (Zheng He), yang dikenal sebagai panglima angkatan laut Tiongkok pada ke-15, diyakini memimpin ekspedisi keliling dunia, termasuk ke Palembang.

Image: Sunset di Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)
Image: Sunset di Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)

Kendati belum ada bukti kuat, banyak yang percaya bahwa Cheng Ho seorang muslim dan memiliki misi mengislamkan Nusantara, termasuk di Palembang. Karena perilakunya yang baik dan membawa kedamaian, Cheng Ho mempunyai banyak pengikut.

Komunitas Tionghoa-Muslim juga sudah lama menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat di Palembang. 

Sebagai wujud penghormatan atas sosok Cheng Ho sekaligus mempererat persaudaraan di antara sesama muslim, dibangunlah Masjid ChengHo dengan arsitektur yang memadukan budaya Tiongkok, Islam, dan Palembang.

Image: Prasasti Pendiri Masjid CengHo Palembang (by Merza Gmal)
Image: Prasasti Pendiri Masjid CengHo Palembang (by Merza Gmal)

Masjid ChengHo di Palembang dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang kemudian ganti nama jadi Persatuan Iman Tauhid Indonesia. 

Masjid CengHo digagas oleh PITI Sumatra Selatan setelah para pemimpin cabangnya mengunjungi rekan-rekan mereka di Surabaya yang sudah mendirikan Masjid ChengHo.

Image: Prasasti Masjid Al Islam Muhammad Ceng Ho Sriwijaya (by Merza Gamal)
Image: Prasasti Masjid Al Islam Muhammad Ceng Ho Sriwijaya (by Merza Gamal)

Masjid Al-Islam Muhammad Cheng Hoo di Palembang, diluncurkan tahun 2008, merupakan masjid kedua bergaya Tiongkok, setelah Masjid CengHo Surabaya. Cerita pendirian Masjid CengHo ini diabadikan dalam sebuah monument di halaman Masjid.

Masjid ChengHo Palembang dibangun di atas tanah seluas 4.990 m2, hibah dari Syarial Oesman yang kala itu menjabat gubernur Sumatra Selatan.

Image: Prasasti Sejarah Pendirian Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)
Image: Prasasti Sejarah Pendirian Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)

Masjid dengan bangunan utama seluas 40m2 ini memiliki dua lantai. 

Lantai pertama digunakan untuk jamaah laki laki, sedangkan lantai dua digunakan khusus untuk jamaah perempuan. 

Secara keseluruhan bangunan masjid ini mampu menampung sekitar 500 jamaah.

Image: Masjid CengHo dari sisi lain (by Merza Gamal)
Image: Masjid CengHo dari sisi lain (by Merza Gamal)

Suasana di dalam masjid terasa sejuk dan nyaman kendati ruangan tak dilengkapi pendingin udara tapi hanya kipas angin. 

Hal ini dimungkinkan karena keberadaan roster (lubang angin) pada bagian atas pintu. 

Jendela-jendelanya juga lebar, dengan roster di bagian atasnya, sehingga membuat sirkulasi udara begitu bebas masuk dan keluar ke ruang salat.

Image: Kantor Persatuan Islam Tionghoa Indonesia/Persatuan Iman Tauhid Indonesia (PITI) pendiri Masjid CengHo (by Merza Gamal)
Image: Kantor Persatuan Islam Tionghoa Indonesia/Persatuan Iman Tauhid Indonesia (PITI) pendiri Masjid CengHo (by Merza Gamal)

Apabila berkunjung ke kota Palembang, jangan lupa sempatkanlah Persatuan Iman Tauhid Indonesia ke Masjid ChengHo.

Image: Tampak belakang Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)
Image: Tampak belakang Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)
Image: Tampak depan Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)
Image: Tampak depan Masjid CengHo Palembang (by Merza Gamal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun