Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Potensi Teater Islami dalam Perkembangan Halal Lifestyle

28 Maret 2022   08:28 Diperbarui: 31 Maret 2022   15:00 1670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Salah satu pertunjukan dari Teater Kampar-Riau (by Merza Gamal)

Pada tanggal 13-18 Desember 2019 di Pekanbaru-Riau, Indonesia telah diselenggarakan sebuah event internasional yang cukup unik dan spektakuler. 

Event itu bertajuk Festival Teater Islam Dunia I dan dilaksanakan di Komplek At Tabrani Islamic Center dan menggunakan panggung utama di Susiana Tabrani Convention Hall (sebuah Convention Hall bertaraf Internasional bernuansa Islami yang mampu menampung 2000 orang).

Image: Penonton Festival Teater Islam Dunia I di Susiana Convention Hall Pekanbaru (by Merza Gamal)
Image: Penonton Festival Teater Islam Dunia I di Susiana Convention Hall Pekanbaru (by Merza Gamal)

Festival ini merupakan inisiatif dari Pertubuhan Teater Islam Dunia (PTID) yang berpusat di Malaysia. Event ini merupakan buah pikiran dari 3 tokoh teater dunia Malaysia yang sudah malang melintang di dunia panggung film dan teater. 

Ketiganya adalah  Dinsman (Che Shamsudin Osman) seorang penulis masalah sastra dan politik, serta Tokoh Teater Eksperimental Malaysia; Yassin Salleh seorang sutradara dan aktor kawakan Malaysia, yang dikenal karena Dia ibuku (1981), Ali Setan II (1985) dan Portrait of Maria (1980); dan Prof Dr Zainal Abd Latiff (Peneliti Senior Drama dan Teater, Universitas Sains Malaysia (USM).

Image: Festival Teater Islam Dunia I di Pekanbaru (by Merza Gamal)
Image: Festival Teater Islam Dunia I di Pekanbaru (by Merza Gamal)

Tujuan penyelengaaraan Festival Teater Islam ini sangat mulia, yaitu mensyiarkan Islam agar lebih dikenal masyarakat  dan mendunia melalui panggung seni teater.

Teater dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang mencakup sejumlah bidang seni lainnya termasuk sastra, seni pertunjukan, seni musik, seni gerak, seni visual, seni vocal, seni busana, dan seni pencahayaan.

Fungsi awal teater adalah untuk beribadah, mendidik, dan menghibur. Teater dapat berfungsi untuk membimbing seseorang menuju pengalaman yang berkelanjutan, untuk menjangkau pengetahuan, untuk menghidupkan imajinasi, dengan kemungkinan menyentuh suasana hati, jiwa dan pikiran. 

Pementasan teater dari berbagai bentuk adalah catatan pengalaman manusia yang dimaksudkan untuk dibagikan kepada penonton. Pengalaman yang disajikan bisa bersifat Islami atau sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun