Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jelajah Nusantara: Jejak Sejarah Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin

20 Maret 2022   08:04 Diperbarui: 21 Maret 2022   15:15 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Masjid Sultan Suriansyah by Merza Gamal

Image: Gerbang Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)
Image: Gerbang Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)

Masjid Sultan Suriansyah didominasi oleh warna hijau dan memiliki kubah yang agak berbeda dengan kebanyakan masjid di Indonesia. 

Pola ruang pada Masjid Sultan Suriansyah merupakan pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Walaupun dipengaruhi oleh arsitektur Masjid Agung Demak, namun dengan sentuhan seni budaya khas Banjarmasin.

Image: Arsitektur Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)
Image: Arsitektur Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)

Bagian dalam Masjid Sultan Suriansyah dengan 12 tiang utama terbuat dari kayu ulin yang indah dan kokoh sepanjang masa, namun setelah masjid ini direnovasi pada tahun 1990, tiang asli yang bisa dipertahankan ada 4 tiang utama.  

Image: Tiang utama Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)
Image: Tiang utama Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)

Dominasi warna hijau dan berbagai ukiran tradisional menghiasi bangunan hingga tampil artistik. Ada hal yang cukup menonjol, yaitu penggunaan geometri Islami dalam bentuk 'Islamic Pattern' berupa 'taprat'. 

Tampilan khas dari 'taprat' yang banyak digunakan sebagai simbol pada berbagai benda Islami di seluruh dunia adalah dua buah segi empat yang bertumpang tindih ter-rotasi sebesar 45 derajat. 

Bentuk geometri ini selalu diulang-ulang baik sebagai pembatas (border), karawang dinding, pintu atau jendela, pola lantai, pola plafond dan lain-lain. Hal-hal semacam itu teraktualisasi secara integral dalam tampilan arsitektur Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin.

Image: Sebagian interior Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)
Image: Sebagian interior Masjid Sultan Suriansyah (Photo by Merza Gamal)

Teras belakang Masjid Sultan Suriansyah dengan lantai yang terbuat dari kayu ulin. Kayu ini dikenal sebagai kayu keras yang awet sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun