Saat ini banyak influencer/micro-influencer global aktif dari Gen Z yang menyuarakan tentang ekonomi halal dan menyampaikan pemikiran mereka, kebiasaan belanja dan belanja, tantangan, dan saran mereka untuk industri halal.Â
Perspektif mereka yang kaya namun beragam akan membantu para pelaku industri memahami dan mengevaluasi kebutuhan demografis yang berkembang dan penting saat ini.
Di samping itu, Gen Z memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda terhadap uang, sebagaimana setiap generasi memiliki pendekatan unik mereka sendiri terhadap uang dan keuangan pribadi.
Millennials (Gen Y), misalnya, menemukan perjalanan menuju kedewasaan penuh dengan hambatan seperti pertumbuhan upah yang stagnan dan kondisi ekonomi yang tidak menentu.Â
Tantangan-tantangan ini, dikombinasikan dengan keadaan generasi lainnya, membantu membentuk kebiasaan dan sikap belanja kelompok terhadap uang dan utang.
Sepanjang perjalanan ini, millennials akhirnya membuat kesalahan finansial yang wajar -- tetapi yang menarik, bukti sekarang meningkat bahwa kelompok generasi berikutnya (Gen Z) sudah belajar dari orang tua mereka. Dengan demikian Gen Z memiliki pendekatan baru terhadap uang.
World Economic Forum menyampaikan bagaimana Gen Z mengambil pendekatan yang lebih pragmatis terhadap uang.Â
Gen Z melihat beberapa teman lama mereka berhutang dalam jumlah besar, sementara juga berjuang untuk menemukan pekerjaan dengan gaji yang baik.
Akibatnya, generasi baru ini (lahir setelah tahu 1995 hingga 2010) mengambil pendekatan yang jauh lebih pragmatis terhadap dunia keuangan pribadi.Â