Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Titi Gantung Medan; Tempat Rendezvous Noni Belanda

6 Maret 2022   05:16 Diperbarui: 6 Maret 2022   06:39 3852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kota Medan, ada jembatan tua nan cantik yang membentang di atas jalur kereta api dan terletak di dekat Vihara Setiabudi atau dikenal sebagai Kuan Te Kong. Jembatan itu dikenal sebagai Titi Gantung yang sudah ada sejak abad ke-18. Bentuknya berliku dan memiliki oranamen indah memukau.

Titi Gantung, selain memiliki nilai sejarah, arsitekturnya khas dan unik. Selayaknya tidak harus hilang ditelan masa sebagai bangunan bernilai sejarah. Titi Gantung yang semula diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki, calon penumpang kereta api, mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan, antaranya "pasar malam" di Lapangan Merdeka.

Image: Titi Gantung sudah ada sejak abad 18 
Image: Titi Gantung sudah ada sejak abad 18 

Titi Gantung dibangun pada tahun 1885 yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan dari daerah Kesawan menuju jalan Jawa. Titi Gantung berfungsi sebagai alat penyeberangan dari Spur Straat (jalan stasiun kini) ke Quarantee Brod straat (Jalan Irian Barat kini).

Image: Titi Gantung berfungsi sebagai jembatan penyeberangan melewati rel Kereta Api (Photo by Merza Gamal)
Image: Titi Gantung berfungsi sebagai jembatan penyeberangan melewati rel Kereta Api (Photo by Merza Gamal)

Titi Gantung menjadi obyek yang menarik saat ini bagi traveller. Apalagi sejak berfungsinya Airport Railways System dari Stasiun Medan-Bandara Kuala Namu tahun 2014. Titi Gantung menjadi semakin menarik traveller karena terletak di dekat kelenteng.

Pada awalnya di bagian bawah Titi Gantung menjadi tempat kongkow para mener dan noni Belanda saat sore, lalu pada akhir 50an menjadi tempat penjualanan buku-buku bekas. Di samping itu, pada malam hari, beberapa orang Belanda sering juga bersantai menikmati suasana malam di jembatan ini sembari menghisap cerutu.

Image: Titi Gantung dahulu tempat hangout noni-noni Belanda (Photo by Merza Gamal)
Image: Titi Gantung dahulu tempat hangout noni-noni Belanda (Photo by Merza Gamal)

Pada masa kini, di malam hari kita dapat melihat Kereta Api yang lalu lalang sampai terparkir rapi di rel nya. Titi Gantung semakin malam semakin ramai. Sisi-sisi jembatan Titi Gantung memang unik dan mempesona traveller yang singgah ke kota Medan Ornamen-ornamen yang mengelilingi tubuh Titi Gantung melengkapi keunikan jembatan yang menyeberangi rel kereta Stasiun Besar Medan tersebut.

Image: Titi Gantung kini (Merza Gamal File)
Image: Titi Gantung kini (Merza Gamal File)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun