Kim S. Cameron dan Robert E. Quinn mengenalkan instrumen penilaian budaya organisasi yang sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan bisnis dunia. Instrumen penilaian tersebut dikenal sebagai OCAI (The Organizational Culture Assessment Instrument).Â
Tujuan dari OCAI adalah untuk menilai enam dimensi kunci dari budaya organisasi. Keenam dimensi tersebut adalah: a. Dominan Characteristics (Karakteristik Dominan); b. Organizational Leadership (Kepemimpinan Organisasi); c. Management of Employees (Manajemen Karyawan); d. Organizational Glue (Perekat Organisasi); e. Strategic Emphasis (Penekanan Strategis); f. Criteria of Success (Kriteria Keberhasilan).
Dalam menyelesaikan OCAI, Anda akan memberikan gambaran tentang asumsi mendasar di mana organisasi Anda beroperasi dan nilai-nilai yang menjadi ciri khasnya. Tidak ada jawaban benar atau salah untuk pernyataan-pernyataan yang ada dalam istrumen OCAI tersebut, sama seperti tidak ada budaya benar atau salah.
Setiap organisasi kemungkinan besar akan dideskripsikan dengan serangkaian respon yang berbeda. Oleh karena itu, dalam menanggapi pernyataan-pernyataan harus seakurat mungkin, sehingga diagnosis budaya yang Anda hasilkan akan setepat mungkin.
Anda akan diminta untuk menilai "organisasi" Anda. Tentu saja, Anda dapat mempertimbangkan banyak organisasi --- tim langsung Anda, subunit Anda, atau keseluruhan organisasi.Â
Untuk menentukan organisasi mana yang terbaik untuk dinilai, Anda ingin mempertimbangkan organisasi yang dikelola oleh atasan Anda, unit bisnis strategis tempat Anda berada, atau unit organisasi tempat Anda menjadi anggota yang memiliki batasan yang dapat diidentifikasi dengan jelas. Karena instrumen ini sangat membantu untuk menentukan cara mengubah budaya, Anda ingin fokus pada unit budaya yang menjadi target perubahan.Â
Misalnya, mungkin tidak masuk akal untuk mencoba menggambarkan budaya Ford Motor Company secara keseluruhan. Itu terlalu besar dan kompleks. Unit desain produk baru sangat berbeda dari pabrik stamping atau dari Pusat Bantuan Pelanggan. Karena itu, saat Anda menjawab pertanyaan, ingatlah organisasi yang dapat dipengaruhi oleh strategi perubahan Anda.
OCAI didasarkan pada model teoretis yang dikenal sebagai Kerangka Nilai Pesaing. Kerangka kerja ini sangat berguna dalam mengatur dan menafsirkan berbagai fenomena organisasi.Â
Dalam bagian ini dijelaskan mengapa memiliki kerangka kerja sangat penting dan bagaimana kerangka kerja ini awalnya dikembangkan melalui penelitian tentang efektivitas organisasi. Di sini juga dijelaskan empat jenis budaya dominan yang muncul dari kerangka kerja. Keempat jenis budaya ini berfungsi sebagai dasar untuk OCAI.
Selain itu, karena budaya mendefinisikan nilai-nilai inti, asumsi, interpretasi, dan pendekatan yang menjadi ciri sebuah organisasi, dimungkinkan pula karakteristik organisasi lain juga akan mencerminkan keempat jenis budaya tersebut. Framework Competing Values (Kerangka Nilai Pesaing) berguna untuk mengidentifikasi pendekatan utama untuk desain organisasi, tahapan pengembangan siklus hidup, kualitas organisasi, teori efektivitas, peran kepemimpinan dan peran manajer sumber daya manusia, dan keterampilan manajemen.