Ketika vaksinasi mengubah pandemi Covid-19 dari keadaan darurat kepada kekhawatiran yang dapat dikelola, bisnis bekerja untuk menemukan keadaan normal berikutnya (Next Normal).Â
Tantangan organisasi GBS (Global Business Service) saat ini adalah untuk menentukan bagaimana mereka akan bekerja, berkembang untuk memasukkan lebih banyak pengaturan kerja dari rumah sambil terus memberikan nilai. Cara kerja yang baru dan terdistribusi---dan mengubah proses dari ujung ke ujung---mungkin menjadi norma daripada respons satu kali terhadap krisis.
GBS adalah tulang punggung perusahaan yang penting, memberikan berbagai fungsi dukungan, serta operasi back-office dan middle-office. Harapan klien terhadap organisasi GBS terus meningkat, dengan pemangku kepentingan mengharapkan efisiensi yang lebih besar dan terus meningkatkan efektivitas layanan.Â
Misalnya, mereka berharap bahwa organisasi GBS akan menggunakan otomatisasi untuk mempercepat pekerjaan manual, menerapkan teknologi untuk menghilangkan proses yang berpotensi tidak perlu, dan menciptakan cara swalayan bagi pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan cepat dan sesuai jadwal mereka sendiri.
Digitalisasi bergerak cepat, sebuah kebenaran yang memperumit cara kerja yang ada dan menghadirkan peluang untuk memberikan nilai lebih. Dan pandemi Covid-19 menguji kemampuan organisasi GBS untuk beralih ke lingkungan operasi jarak jauh.
Saat ini teknologi dan digitalisasi menjadi pusat perhatian saat operasi GBS bekerja untuk mengintegrasikan berbagai perubahan ke lingkungan bisnis---seperti preferensi pelanggan untuk solusi digital-first, serta kebutuhan untuk mendesain ulang proses untuk mendukung model digital-first dan mengintegrasikan global tenaga kerja terdistribusi, beberapa di antaranya bekerja dari rumah. Pada saat yang sama, operasi ini mengejar pengoptimalan proses ujung ke ujung dan strategi lain yang mendorong skala ekonomi.
Otomasi adalah area fokus utama untuk GBS. Penelitian dari McKinsey Global Institute menunjukkan bahwa pada tahun 2030, otomatisasi kemungkinan akan memengaruhi sekitar 60 persen dari semua pekerjaan---artinya setidaknya 30 persen dari aktivitas penyusun pekerjaan tersebut ditemukan dapat diotomatisasi menggunakan teknologi yang ditunjukkan.
Dalam fungsi keuangan, misalnya, lebih dari 40 persen pekerjaan dapat diotomatisasi sebagian atau seluruhnya dalam dekade berikutnya. Diperkirakan 80 persen perusahaan Fortune 500, telah mengotomisasi banyak dari tugas, seperti akuntansi umum dan administrasi pembelajaran, dalam model GBS.Â
Hal tersebut menyediakan platform yang bagus bagi organisasi GBS untuk memberikan nilai dengan mengurangi biaya kepemilikan sambil mendanai inovasi, seperti dengan membuat faktur pelanggan secara otomatis segera setelah pengiriman diterima dan bukti direkonsiliasi.
Untuk berkembang dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, kemampuan digital yang komprehensif akan semakin penting. Organisasi GBS sudah menghadapi banjir data dari proses digital, Internet of Things, AI visual, dan sumber input digital baru lainnya. Tekanan baru menambah tantangan.