Salah satu masalah yang sering terjadi adalah kurangnya strategi yang jelas. Keputusan Merger & Akusisi (M&A) dan divestasi harus secara jelas berlabuh dalam strategi perusahaan dan bukan sebaliknya.Â
Tantangan lain adalah bahwa dunia opsi potensial sangat besar, yang terkait dengan poin pertama: tim pengembangan bisnis perlu berlabuh dalam strategi perusahaan yang dengan jelas menyatakan di mana M&A dan divestasi cocok, yang mempersempit opsi portofolio.
Terdapat dua dinamika berbeda yang menunda divestasi, yakni penundaan keputusan dan waktu untuk mengeksekusi penjualan. Setelah keputusan untuk melakukan divestasi dibuat, ada keuntungan untuk bergerak dengan kecepatan tetapi tidak ada aturan praktis tentang seberapa cepat itu seharusnya.Â
Pada industri berat dan industri proses ada keterikatan fisik yang signifikan. Sementara di industri lain, dapat beralih dari mengumumkan divestasi menjadi berpisah dengan sangat cepat.Â
Apa yang menunda keputusan untuk melakukan divestasi kembali pada kejelasan seputar strategi, karena jika eksekutif perusahaan tidak memilikinya, sulit untuk mengetahui apakah aset tersebut sesuai dengan strategi atau tidak.
Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa penundaan pemisahan memiliki efek dramatis pada Total Return to Shareholders [lihat Image-2]. Penundaan yang signifikan menciptakan guncangan pada bisnis yang sulit untuk dipulihkan, mulai dari gangguan organisasi, seperti atrisi dan kehilangan fokus, hingga kegugupan investor.Â
Pasar bisa sangat tak kenal ampun dalam hal penundaan dan eksekusi M&A atau divestasi yang buruk. Memang proses divestasi tidak dianjurkan untuk dilakukan dengan cepat atau sembarangan, tetapi dapat dilaksanakan dalam waktu kurang dari 12 bulan.Â
Divestor yang berhasil meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri sepenuhnya baik sebelum pengumuman maupun sebelum menutup transaksi. Beberapa spinout paling sukses dan kompleks dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan, tetapi persiapannya dimulai beberapa bulan sebelumnya.
Kinerja divestasi sangat bervariasi, tetapi ada empat hal yang mendorong kesuksesan divestasi.Â
Pertama, menyelaraskan strategi pemisahan dengan strategi inti perusahaan. Kedua, memastikan melakukan tindakan konsisten dengan aspirasi jangka panjang. Ketiga, memiliki pola pikir menang-menang (win-win solution) yang didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang bagaimana nilai dapat dibuka melalui pemisahan. Keempat, memastikan untuk mengatasi keterikatan dan implikasi risiko di muka.