Di samping biaya yang terkait langsung dengan kebugaran dan kesehatan, seringkali biaya perjalanan perawatan merupakan beban tersendiri bagi insan perusahaan. (Lihat Gambar)Â
Program bantuan perjalanan perawatan menjadi penting untuk memastikan pengelolaan kondisi yang tepat waktu dalam perawatan yang diperlukan. Demikian pula, akses mudah ke perawatan dini melalui telehealth dan perawatan di tempat atau di dekat lokasi akan mendorong insan perusahaan dalam perjalanan perawatan untuk mengakses perawatan dengan cepat saat dibutuhkan, menghindari kejadian lebih buruk (exacerbation) dan potensi keadaan darurat (emergency) perawatan kesehatan.
Insan perusahaan harus dapat secara intuitif mengakses penawaran penjagaan kebugaran dan kesehatan melalui platform keterlibatan mereka, tergantung pada kebutuhan kesehatan mereka dan modalitas interaksi yang diinginkan (misalnya, perawatan diri yang diaktifkan secara digital atau program terpandu yang didukung orang).Â
Selain itu, mesin personalisasi harus membantu memastikan bahwa setiap penawaran yang mereka akses tidak terasa terputus-putus atau duplikat. Integrasi dan pengelolaan data klinis dan non-klinis yang efektif (membantu memberikan tingkat privasi yang diinginkan konsumen) akan menjadi landasan penting.
Pengusaha perlu melakukan perubahan bertahap dalam sistem yang tidak lagi memberikan keamanan kesehatan atau keuangan yang memadai bagi insan perusahaan mereka. Untuk mengadopsi pola pikir "kesehatan sebagai investasi," pengusaha harus mulai dengan memahami kebutuhan dan preferensi populasi insan perusahaan mereka. Investigasi ini tidak hanya mencakup demografi, geografi, perjalanan perawatan yang paling relevan, dan banyak lagi, tetapi juga definisi kesehatan dan kebugaran insan perusahaan mereka dan modalitas keterlibatan pilihan mereka.
Berbekal fakta-fakta tersebut di atas pengusaha dapat mempertimbangkan untuk memimpin dalam mengartikulasikan ekosistem kesehatan, kesejahteraan, dan perawatan yang luas yang ingin mereka miliki untuk insan perusahaan dan keluarga mereka--bukan hanya sekedar membayar premi BPJS Kesehatan yang menjadi kewajiban pemberi kerja.
Pengusaha dapat mempertimbangkan untuk menunjuk kepala petugas kesehatan, berpotensi dengan pengawasan atas manfaat, program kesehatan dan perilaku kesehatan, dan kesehatan kerja---dengan pengakuan bahwa kesehatan insan perusahaan lebih dari sekadar manfaat.Â
Banyak pengusaha telah belajar bagaimana beradaptasi dan bergerak dengan cepat selama pandemi; mereka harus menuntut tingkat kecepatan inovasi yang sama dalam menangani area kritis ini baik dari organisasi mereka sendiri maupun dari para pelaku layanan kesehatan yang bekerja dengan mereka.
Penulis,
Merza Gamal