Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Investasi Kesehatan dan Kebugaran Insan Perusahaan

29 September 2021   07:51 Diperbarui: 29 September 2021   07:53 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Pengeluaran perjalanan perawatan kesehatan insan perusahaan (File by Merza Gamal)

Di samping biaya yang terkait langsung dengan kebugaran dan kesehatan, seringkali biaya perjalanan perawatan merupakan beban tersendiri bagi insan perusahaan. (Lihat Gambar) 

Image: Pengeluaran perjalanan perawatan kesehatan insan perusahaan (File by Merza Gamal)
Image: Pengeluaran perjalanan perawatan kesehatan insan perusahaan (File by Merza Gamal)

Program bantuan perjalanan perawatan menjadi penting untuk memastikan pengelolaan kondisi yang tepat waktu dalam perawatan yang diperlukan. Demikian pula, akses mudah ke perawatan dini melalui telehealth dan perawatan di tempat atau di dekat lokasi akan mendorong insan perusahaan dalam perjalanan perawatan untuk mengakses perawatan dengan cepat saat dibutuhkan, menghindari kejadian lebih buruk (exacerbation) dan potensi keadaan darurat (emergency) perawatan kesehatan.

Insan perusahaan harus dapat secara intuitif mengakses penawaran penjagaan kebugaran dan kesehatan melalui platform keterlibatan mereka, tergantung pada kebutuhan kesehatan mereka dan modalitas interaksi yang diinginkan (misalnya, perawatan diri yang diaktifkan secara digital atau program terpandu yang didukung orang). 

Selain itu, mesin personalisasi harus membantu memastikan bahwa setiap penawaran yang mereka akses tidak terasa terputus-putus atau duplikat. Integrasi dan pengelolaan data klinis dan non-klinis yang efektif (membantu memberikan tingkat privasi yang diinginkan konsumen) akan menjadi landasan penting.

Pengusaha perlu melakukan perubahan bertahap dalam sistem yang tidak lagi memberikan keamanan kesehatan atau keuangan yang memadai bagi insan perusahaan mereka. Untuk mengadopsi pola pikir "kesehatan sebagai investasi," pengusaha harus mulai dengan memahami kebutuhan dan preferensi populasi insan perusahaan mereka. Investigasi ini tidak hanya mencakup demografi, geografi, perjalanan perawatan yang paling relevan, dan banyak lagi, tetapi juga definisi kesehatan dan kebugaran insan perusahaan mereka dan modalitas keterlibatan pilihan mereka.

Berbekal fakta-fakta tersebut di atas pengusaha dapat mempertimbangkan untuk memimpin dalam mengartikulasikan ekosistem kesehatan, kesejahteraan, dan perawatan yang luas yang ingin mereka miliki untuk insan perusahaan dan keluarga mereka--bukan hanya sekedar membayar premi BPJS Kesehatan yang menjadi kewajiban pemberi kerja.

Pengusaha dapat mempertimbangkan untuk menunjuk kepala petugas kesehatan, berpotensi dengan pengawasan atas manfaat, program kesehatan dan perilaku kesehatan, dan kesehatan kerja---dengan pengakuan bahwa kesehatan insan perusahaan lebih dari sekadar manfaat. 

Banyak pengusaha telah belajar bagaimana beradaptasi dan bergerak dengan cepat selama pandemi; mereka harus menuntut tingkat kecepatan inovasi yang sama dalam menangani area kritis ini baik dari organisasi mereka sendiri maupun dari para pelaku layanan kesehatan yang bekerja dengan mereka.

Penulis,

Merza Gamal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun