Kemampuan beradaptasi bukanlah keterampilan alami, tetapi itu bisa dipupuk. Dan, imbalannya sepadan dengan usaha sebagaimana hasil penelitian, yaitu: perusahaan dengan budaya kuat yang menekankan kemampuan beradaptasi menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik daripada entitas yang tidak memiliki atribut tersebut.
Kekuatan ketahanan telah cukup ditunjukkan selama krisis Covid-19. Meskipun ketahanan dan kemampuan beradaptasi saling terkait, mereka berbeda dalam hal-hal penting.Â
Ketahanan sering kali memerlukan respons yang baik terhadap peristiwa eksternal, sementara kemampuan beradaptasi menggerakkan pemimpin dan insan perusahaan dari bertahan menghadapi tantangan menjadi berkembang di luarnya.Â
Hasilnya, perusahaan tidak hanya "bangkit kembali" dari situasi sulit, tetapi "melompat maju" ke alam baru, belajar untuk lebih mudah beradaptasi saat keadaan kita berkembang dan berubah.
Kelincahan belajar, fleksibilitas emosional, dan keterbukaan terhadap pengalaman adalah bagian dari pemahaman multidimensi tentang kemampuan beradaptasi yang akan membantu mempertahankan ketenangan yang disengaja di bawah tekanan dan menunjukkan rasa ingin tahu di tengah perubahan.Â
Semua hal tersebut memungkinkan pemimpin dan insan perusahaan untuk merespons dengan cara yang berlawanan dengan reaksi spontan dengan membuat pilihan yang bijaksana.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemampuan beradaptasi juga terkait dengan keterampilan psikologis yang penting, mulai dari mengatasi hingga pertumbuhan pribadi.Â
Di tempat kerja, tingkat kemampuan beradaptasi yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kemampuan belajar yang lebih besar dan kinerja, kepercayaan diri, dan hasil kreatif yang lebih baik.Â
Kemampuan beradaptasi juga penting untuk kesejahteraan psikologis dan fisik dan terkait dengan tingkat dukungan sosial yang lebih tinggi dan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah