Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kemampuan Beradaptasi dan Ketahanan Menghadapi Tantangan

3 September 2021   07:02 Diperbarui: 6 September 2021   04:05 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan untuk belajar secara fleksibel dan efisien serta dapat menerapkan pengetahuan itu di seluruh situasi. 

Adaptasi bukan sekadar keterampilan melainkan keterampilan cara belajar dan sadar kapan harus menerapkan pikiran pelajaran tersebut ke dalam tindakan. 

Dengan menyadari dan terbuka untuk berubah sekarang, perusahaan dapat mempertahankan kendali atas ketidakpastian sebelum tekanan meningkat ke titik di mana mengubah arah jauh lebih sulit, atau bahkan sia-sia.

Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa kemampuan beradaptasi adalah faktor penentu keberhasilan selama periode transformasi dan perubahan sistemik. 

Hal ini memungkinkan insan perusahaan untuk menjadi lebih cepat dan lebih baik dalam belajar, dan mengarahkan perusahaan pada peluang di depan, bukan hanya tantangan.

Namun kondisi yang sama yang membuat adaptasi begitu penting juga dapat memicu rasa takut, membuat pemimpin dan insan perusahaan default ke pola yang sudah dikenal atau solusi apa pun yang berhasil terakhir kali, yang disebut sebagai "paradoks kemampuan beradaptasi". 

Paradoks terjadi ketika seseorang pemimpin atau pun insan perusahaan yang seharusnya paling perlu belajar dan berubah, tetap berpegang pada apa yang diketahuinya, dan seringkali dengan cara yang menghambat pembelajaran dan inovasi. 

Bahkan peristiwa positif, seperti menerima promosi atau memulai alur kerja baru, dapat berubah menjadi negatif kecuali seseorang itu dapat mempertahankan pola pikir belajar saat berada di bawah tekanan.

Akan tetapi, seseorang itu sering tidak bekerja keras untuk belajar dan menguasai sesuatu yang baru kecuali ada motivasi yang kuat untuk melakukannya. 

Ketika motivasi itu datang, sering kali disertai dengan tekanan---untuk menghindari kegagalan, atau untuk mendapatkan reward atau insentif yang dipertaruhkan.

Untuk menghindari jebakan ini, para pemimpin harus berupaya mengubah hubungan mereka dengan perubahan dan ketidakpastian dengan membangun kemampuan beradaptasi sebagai keterampilan yang selalu bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan organisasi perusahaan mereka di tingkat yang lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun