Salah satu tindakan paling efektif yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempercepat transformasi digital adalah dengan membangun inti dari talenta terbaik di bidang prioritas, seperti pengembang sumber terbuka, pemilik produk, data engineer, pengembang cloud, dan desainer UX/UI.
Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa organisasi perusahaan biasanya memiliki 25 hingga 50 peran yang menciptakan jumlah values yang tidak proporsional. Misalnya, seorang tenaga ahli top lebih dari sepuluh kali lebih produktif daripada seorang tenaga ahli junior.Â
Oleh karena itu, hal tersebut seharusnya diterjemahkan ke dalam kecepatan dan dampak pada saat tim diberi ruang untuk bekerja.Â
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa tim yang terdiri dari sepuluh tenaga ahli sumber terbuka, misalnya, membangun platform e-commerce berfungsi fulltime dalam waktu kurang dari tiga bulan. Perusahaan-perusahaan top berfokus untuk menemukan dan mempertahankan orang-orang kunci tersebut.
Namun perlu pula dipikirkan bahwa perang untuk merebut talenta akan semakin dasyat ke depan. Perusahaan teknologi besar sangat menyedot pekerja teknologi berpengalaman.Â
Sebagai contoh: sebuah perusahaan group FAANG (Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google/Alphabet) mengumumkan mempekerjakan 10.000 orang di bidang produk dan tekniknya pada tahun 2020, dan pangsa tenaga kerja Silicon Valley di bidang teknologi tumbuh dari 26 persen pada pertengahan 2019 menjadi 30 persen pada pertengahan 2020.
Bagi sebagian besar pemain lama, banyak yang perlu diubah dalam hal praktik perekrutan, seperti pergi ke tempat talenta berada (Meetups, GitHub, Stack Overflow, dan sebagainya), secara dramatis mempercepat proses wawancara dan penawaran, dan merancang jalur karier yang melayani dengan kebutuhan dan aspirasi pekerja digital (misalnya dengan mempromosikan pengembang teknologi tetapi tidak harus membuat mereka mengelola orang lain).
Pemain lama juga dapat menemukan banyak kesuksesan dengan menawarkan proposisi values yang menarik kepada talenta, misalnya dengan menyampaikan tujuan yang lebih tinggi dan memberikan kesempatan untuk bekerja dengan kode baru, dan kemudian memberi mereka kebebasan untuk mempraktikkan keahlian mereka.
Mengingat persaingan talenta yang luar biasa, sebagian besar perusahaan tidak akan dapat mempekerjakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sepenuhnya.Â
Sebaliknya, mereka perlu meningkatkan keterampilan insan perusahaan yang mereka miliki. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen tim teknologi perusahaan biasa perlu meningkatkan keterampilan insan perusahaan untuk bekerja di cloud.