Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Digital Transformation Bukan Sekadar Digitalisasi

19 Juli 2021   08:14 Diperbarui: 19 Juli 2021   12:06 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka memanfaatkan teknologi baru untuk tidak meniru apa yang dilakukan orang lain, tetapi untuk memajukan misi mereka sendiri dengan berinvestasi dalam kemampuan yang berbeda yang memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan mereka. 

Mengisi tempat baru mereka di dunia dengan kehidupan sering kali mengharuskan mereka untuk melepaskan model bisnis lama, aset, dan keyakinan tentang penciptaan values.

Kedua, Ciptakan nilai melalui ekosistem, daripada mencoba melakukan semuanya sendirian
Perusahaan yang sukses di era digital menyadari bahwa cara untuk tetap relevan berasal dari bekerja sama dengan ekosistem pemain untuk memberikan proposisi nilai ambisius yang diinginkan pelanggan dan dengan cepat berinovasi dan meningkatkan kemampuan luar biasa yang dibutuhkan. 

Beroperasi dengan cara ini mengharuskan para pemimpin untuk berpikir tentang penciptaan values dengan lebih berani, mempertanyakan apa yang benar-benar harus dimiliki oleh organisasi mereka, dan bersiap untuk membuka diri terhadap pesaing dan melepaskan sumber pendapatan tradisional untuk memenuhi beberapa kebutuhan pelanggan yang paling mendasar.

Ketiga, Bayangkan kembali organisasi perusahaan untuk mengaktifkan model baru penciptaan values, daripada meminta insan perusahaan untuk bekerja dengan cara baru dalam batasan model organisasi lama
Pemenang di era digital memecah struktur kekuatan lama sehingga ide dan kemampuan baru dapat ditingkatkan secara lebih kolaboratif. 

Mereka menempatkan tim berorientasi hasil yang ditugaskan untuk berkolaborasi di seluruh organisasi dan bekerja dengan mitra ekosistem mereka untuk memberikan kemampuan yang membedakan (dan seringkali lintas fungsi) yang mereka butuhkan untuk menang.

Para pemimpin selalu harus menghadapi pertanyaan penting tentang seberapa banyak perubahan yang harus mereka ambil, seberapa cepat bisnis mereka yang ada dapat terganggu, seberapa jauh strategi dapat berkembang dari kemampuan saat ini, dan cara terbaik mengelola transformasi. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan ini tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk tetap menggunakan model bisnis saat ini. Tanpa transformasi bisnis yang lebih mendasar, digitalisasi dengan sendirinya adalah jalan menuju ke mana-mana.

Ingat kutipan terkenal Peter Drucker, "Manajemen adalah melakukan sesuatu dengan benar; kepemimpinan adalah melakukan hal yang benar." Kini saatnya tim eksekutif melangkah, mendisrupsi diri, dan menjadi pemimpin di era digital.

Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun