Penghargaan total juga semakin penting mengingat konteks budaya dan percakapan seputar kesetaraan. Gangguan saat ini memberikan kesempatan unik bagi perusahaan untuk secara holistik memikirkan kembali filosofi total rewards mereka.
Paket total rewards dapat mencakup pembayaran tetap, pembayaran variabel, bonus tunai tahunan, dan penciptaan kekayaan jangka panjang melalui berbagai insentif.Â
Hal tersebut juga mencakup manfaat seperti kesehatan dan pensiun, kompensasi non-tunai seperti transportasi atau tunjangan pendidikan, dan penghargaan non-finansial seperti pelatihan, program fleksibilitas, dan cuti.Â
Lebih penting lagi, total rewards adalah strategi dan seperangkat prinsip yang mengatur penawaran ini---"mengapa" di balik "apa".
Perusahaan harus menunjukkan bahwa mereka telah menyusun penghargaan mereka secara adil dengan mengkomunikasikan secara transparan hubungan antara kinerja bisnis, kinerja tim, kinerja individu, dan rewards.Â
Penelitian McKInsey dan pengalaman di lapangan dalam mengubah manajemen kinerja organisasi besar menyoroti tiga prinsip panduan untuk merancang filosofi total rewards.
1. Mengaktifkan strategi dan kinerja bisnis.
Perusahaan harus jelas tentang hasil apa yang ingin diberikan insentif. Hasil ini akan menentukan elemen penghargaan apa yang diprioritaskan. Strategi perusahaan juga harus menginformasikan metrik apa yang menentukan pendanaan dan alokasi kumpulan bonus di seluruh unit bisnis.
Perusahaan paling berhasil ketika mereka meninjau filosofi total rewards setiap kali ada perubahan signifikan dalam strategi perusahaan untuk memastikan bahwa penghargaan memungkinkan strategi. Jika tidak ada perubahan strategis, tinjau secara teratur untuk memastikan kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan talenta terbaik.
2. Memiliki proposisi nilai insan perusahaan yang jelas dengan rewards yang berbeda untuk menarik bakat dan mendorong kinerja.
Rewards harus secara jelas terkait dengan talent grade, dan prinsip manajemen kinerja yang sama berlaku. Berfokuslah untuk memberi rewards kepada mereka yang berkinerja lebih baik sambil mengembangkan orang lain. Manajer harus memisahkan kompensasi dari umpan balik perkembangan dan memanfaatkan motivator intrinsik seperti pengakuan dan penghargaan non-finansial.