Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Manfaatkan Kekuatan Budaya Perusahaan

11 Februari 2021   07:12 Diperbarui: 11 Februari 2021   09:41 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap insan perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan dan berorientasi pada tujuan yang sama berpotensi memberikan dampak positif, terlebih lagi karena mereka membawa perspektif yang berbeda. Hal ini bisa berarti mengharapkan penyelarasan pada hal-hal seperti inovasi, sentrisitas pelanggan, transparansi, dan lain-lain.

3. Jelaskan nilai-nilai organisasi mendukung budaya perusahaan yang ideal dalam pekerjaan sehari-hari

Untuk mengidentifikasi dan mengartikulasikan bagaimana nilai-nilai organisasi memperkuat budaya perusahaan, bersandarlah pada insan perusahaan yang berkinerja tinggi yang berada di garis depan dengan pelanggan. Mereka adalah orang-orang yang, melalui tindakannya, secara aktif membangun dan berkontribusi pada budaya perusahaan setiap hari. 

Dengan bantuan mereka, buat skenario perkembangan yang mungkin terjadi di lingkungan kerja mereka yang akan membantu mendorong insan perusahaan lain untuk berbicara tentang bagaimana mereka mungkin menangani situasi yang sama.

Namun demikian, tidak ada jawaban benar atau salah. Tujuannya adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses berpikir pemain bintang dan pendekatan pemecahan masalah untuk memahami bagaimana nilai-nilai berperan secara perilaku.

Melalui tiga langkah tersebut, maka dapat ditentukan apakah organisasi ingin mempertahankan budaya perusahaan yang ada (sambil memperbaikinya setiap hari seiring perkembangannya) atau memerlukan transformasi budaya. 

Untuk menilai hal ini, para pemimpin bisa membawa pihak ketiga guna membantu mengaudit budaya dan memastikan bahwa "budaya ideal" yang mereka anut akan mendorong pengalaman dan hasil insan perusahaan yang mereka cari. 

Jika perusahaan sedang mengalami transformasi budaya, pemimpin perusahaan juga perlu mempertimbangkan bagaimana membawa insan perusahaan saat ini dalam perjalanan menuju masa depan.

Ingatlah, budaya perusahaan selalu aspiratif, selalu berkembang.

***

Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun