Sebagian pemimpin berpikir bahwa tidak perlu mendefinisikan dan mengomunikasikan budaya standar tertentu di seluruh organisasi perusahaan. Mereka yakin bahwa keunikan adalah bagian dari budaya perusahaan dan berbagai sudut organisasi perusahaan memerlukan budaya yang berbeda untuk berhasil (misalnya: budaya penjualan, budaya kantor pusat, budaya local kantor cabang).
Budaya dapat dan harus memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara di seluruh organisasi perusahaan, dan seperti di dunia pada umumnya, budaya selalu berkembang.Â
Akan tetapi mendefinisikan budaya universal (dengan sekumpulan perilaku yang sesuai dan nilai-nilai terkait) sangat penting karena hal itu mendorong kinerja tinggi di seluruh organisasi perusahaan dan membuat insan perusahaan fokus, serta menciptakan change agent yang mampu memberikan pekerjaan luar biasa yang sejalan dengan tujuan bersama perusahaan.
Sebenarnya, budaya perusahaan itu dinamis. Mendefinisikan budaya perusahaan dapat menjadi target yang bergerak, dan para pemimpin harus terus mengartikulasikannya untuk menjaga masa depan.Â
Perusahaan harus merasa nyaman dengan mengejar potensi yang akan datang tanpa kepastian bahwa mereka akan mencapainya. Untuk memanfaatkan potensi penuh organisasi perusahaan, Gallup merekomendasikan agar para pemimpin mengambil tiga langkah berikut:
1. Audit budaya perusahaan
Meskipun sebagian besar pemimpin dapat menunjukkan dengan tepat bagaimana peran mereka mendukung tujuan organisasi mereka, sebagian besar pekerja tidak dapat - hanya empat dari 10 insan perusahaan di Amerika Serikat yang sangat setuju bahwa misi atau tujuan organisasi mereka membuat mereka merasa bahwa pekerjaan mereka penting.Â
Artinya, hampir enam dari 10 insan perusahaan tidak merasa seperti itu, yang muncul di tempat kerja dengan perasaan terputus dari misi atau tujuan perusahaan mereka - dan pada akhirnya, dari budaya tempat kerja mereka sendiri.
Kadang-kadang, dalam mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan ini, Gallup menemukan bahwa organisasi salah mengidentifikasi atribut insan perusahaan tertentu sebagai kandidat pekerjaan yang mencari budaya yang menggambarkan diri mereka sebagai "pekerja keras" atau "sangat jujur."Â
Hal itu tidak cukup berbeda untuk mendefinisikan budaya yang unik. Budaya perusahaan lebih banyak tentang "bagaimana kami melakukan sesuatu di sekitar sini" daripada pengungkit khusus yang mungkin digunakan individu untuk menyelesaikannya.
2. Pastikan mendefinisikan budaya perusahaan dengan benar dan inklusif
Pemimpin harus mengaitkan budaya ideal mereka dalam hasil yang diciptakannya sesuai pengalaman insan perusahaan, pengalaman pelanggan, dan hasil akhir. Ini memastikan bahwa nilai unik yang dibawa setiap insan perusahaan terus mendorong budaya kinerja tinggi ke depan. Sejarah telah menunjukkan bahwa budaya gagal jika mereka tidak menerima pendapat atau cara berpikir yang berbeda.Â
Jika insan perusahaan dapat membawa cara baru untuk mencapai tujuan perusaaan, metode mereka harus dihargai dan dirayakan daripada dilihat sebagai budaya tandingan atau malahan insan perusahaan tersebut dianggap "tidak cocok".Â