Berdasarkan hasil survei "Employee Salaries in Asia" oleh Michael Page 2017 dan Employment Outlook, perusahaan yang mendukung keberagaman di China, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Taiwan, dan Singapura hanya 44%, sedangkan sisanya masih mempekerjakan insan perusahaan dari etnis tertentu. Sebagian besar perusahaan tersebut masih takut akan kerumitan pengelolaan insan perusahaan jika mereka menggunakan berbagai etnis.
Keberagaman di perusahaan sekarang sangat penting. Seringkali perusahaan hanya mempekerjakan insan perusahaan yang mampu memenuhi operasional dan produktivitas saja.Â
Namun pentingnya keberagaman lebih dari itu, keberagaman dalam perusahaan akan memancing terbentuknya ide-ide cemerlang yang didapat dari hasil diskusi panjang insan perusahaan dengan latar belakang berbeda. Forbes melalui penelitiannya membenarkan hal tersebut, keberagaman mendorong munculnya inovasi dan menjadi komponen penting dari kesuksesan sebuah platform global.
Krisis Covid-19 telah menunjukkan urgensi dan pentingnya mengubah keragaman, kesetaraan, dan inklusif di tempat kerja dan telah memberikan peluang bagi para pemimpin untuk menata kembali bagaimana perusahaan dapat bekerja lebih baik dan berbeda dalam jangka panjang.Â
Dengan mengambil langkah berani dan efektif untuk mengatasi tantangan perusahaan secara spesifik dan melibatkan semua orang dalam solusinya, para pemimpin dapat membuat tempat kerja baru yang mewakili dan inklusif dari semua kelompok dan yang memungkinkan hasil misi yang lebih baik dalam menghadapi Tatanan Baru Pasca Covid-19.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H