Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memimpin Kemungkinan di Tengah Ketidakpastian

28 Januari 2021   07:40 Diperbarui: 28 Januari 2021   08:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemimpin usaha dan pengusaha di atas menggunakan pendekatan tidak konvensional untuk mencoba gerakan baru yang tidak terduga --- dengan hasil yang sangat besar. Tapi bukan hanya inovasi besar yang membuat perbedaan. 

Ketika orang berpikir dengan cara baru, perubahan yang sangat kecil dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga dan signifikan. Mereka menyadari bahwa ketidakpastian tidak dapat diselesaikan dengan prosedur tepuk; dibutuhkan kebiasaan pikiran baru untuk memimpin yang mungkin. Berdasarkan pengalaman mereka, kebiasaan berpikir dengan cara baru seperti yang mereka lalukan akan memperluas kemampuan para pemimpin dan membantu mereka tidak hanya untuk memimpin yang mungkin tetapi juga untuk menyenanginya.

Agar kita juga bisa mengikuti kesuksesan mereka dengan mengajukan pertanyaan berbeda dari yang biasa kita lakukan. Pertanyaan yang kita ajukan muncul dari pola pikir kita yang khas. Kita harus senantiasa fokus dan mempersempit masalah sehingga dapat menemukan solusi. 

Akan tetapi kita sering gagal untuk menyadari bahwa dalam melakukan itu kita membatasi solusi dan menjadikannya biasa. Mengajukan pertanyaan berbeda membantu memperlambat proses. Kita mulai mengambil berbagai macam data yang tersedia dan sebagai konsekuensinya memiliki serangkaian kemungkinan opsi yang jauh lebih luas. Contoh dari pertanyaan tersebut meliputi yang berikut:

  • Apa yang saya harap tidak ditemukan?
  • Bagaimana saya bisa menyesuaikan diri dengan yang tidak terduga?
  • Apa yang mungkin saya kurangi atau jelaskan sedikit terlalu cepat?
  • Apa yang akan terjadi jika saya mengubah salah satu asumsi inti saya tentang suatu masalah, hanya sebagai eksperimen?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut secara signifikan memperluas kemungkinan yang tersedia, dan akan mendorong kita mulai melakukan serangkaian percobaan skala kecil yang panjang untuk mencapai visi kita dengan biaya yang jauh lebih sedikit. Mengajukan pertanyaan yang berbeda membuka kemungkinan dinamis dan terhindar dari rasa putus asa.

Penulis,

Merza Gamal

Author of Change Management & Cultural Transformation

Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun