Organisasi harus menilai berapa banyak kolega yang secara aktif terlibat dalam program yang mereka luncurkan. Mereka harus menganalisis jenis dampak program mindfulness (metode hidup yang lebih baik), pelatihan manajemen stres, kampanye kesadaran kesehatan mental, dan "Hari tanpa Video Conference". Apakah orang-orang menggunakannya? Apakah program-program tersebut melekat pada mereka? Apa yang membuatnya mungkin atau apa yang membuatnya sulit? Perlu diingat, bahwa tidak cukup hanya dengan meluncurkan inisiatif, tetapi perusahaan perlu mendengarkan, menguji, mengukur, belajar, dan mengulang.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Â