Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya bekerja di perbankan nasional selama lebih 25 tahun. Saya pernah bertugas di berbagai department di kantor pusat dan pernah pula sebagai Branch Manager. Saat ini saya bertugas mensupervisi Corporate Culture Departement. Sebelumnya saya pernah mensupervisi Service Quality Management, Research & Development., Network Planning & Development, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tugu Mac Arthur di Antara Keindahan Alam Sentani

30 April 2014   20:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas, monumen Mac Arthur yang dibangun disini tampak biasa saja. Namun monumen ini mempunyai nilai sejarah yang penting. Monumen ini merupakan simbol peringatan bahwa Jayapura (dulu Hollandia) pernah dikuasai oleh Amerika Serikat di bawah pimpinan Jendral Douglas Mac Arthur dan para sekutunya pada perang dunia kedua.

Saat Perang Dunia II, Jayapura menjadi markas pertahanan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menetralisir pertahanan Jepang di Rabaul, Papua Nugini.

[caption id="attachment_334064" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumentasi di Museum Mac Arthur"]

13988383081554768571
13988383081554768571
[/caption]

Jendral Mac Arthur adalah seorang sosok yang akhirnya kembali berjaya setelah dipecundangi oleh Jepang pada tahun 1941 di Pearl Harbour. Dia pun mundur dari Fillipina, namun atas kekalahannya, beliau mengikrarkan janji yang terkenal hingga kini “I Shall return” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Aku akan kembali.”

Ucapannya tak sekedar janji hambar, tapi dia benar-benar kembali dengan strategi perangnya yang kembali membuatnya berjaya dengan nama strategi perang lompat katak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun