4. Kendala Market : Nah ini yang paling penting karna menyangkut pundi pundi uang yang akan di dapatkan petani.
Dulu ,para petani biasanya  menjual hasil pertanian nya ke tengkulak dengan sistem ijon sehingga membuat minim pendapatan dan itu yang selalu menjadi polemik nya ,Â
solusinya sekarang ini adalah dengan mengunakan Sistem digitalisasi , penjualan hasil pertanian bisa di push ,bahkan bisa langsung ke konsumen nya langsung dengan market place yang tersedia seperti Shoppe , Bukalapak ,Gojek, Tokopedia dan market place lain nya ataupun Swalayan offline.Â
Ada banyak contoh petani petani mileneal mendapatkan profit yang banyak, dengan menggunakan Sistem Digitalisasi , contoh nya :Â
Sandi Octa Susila yang mendapat 500-800 Juta/ bulan dan memiliki beberapa karyawan dan menjadi Duta Petani Mileneal ( di lansir dari berita petani digital )
Galih Andika Saputra usia 28 Tahun ,Petani Bawang bahkan bisa memilih orang yang akan membeli bawang nya dengan harga mahal dengan tekhnologi dan bisa mengantongi 100 juta (dilansir dari berita Okezone 15 September 2021 )
Dan Maisa (penyandang autisme ) ,petani asal Ciganjur yang di bantu orang tua nya berhasil menjadi petani mileneal. ( Dilansir berita Republika ).
Ya ,itu beberapa petani petani mileneal yang sukses dan terus berjuang sebagai petani mileneal sampai sekarang.
Â
Dan sekarang ini ada banyak juga Petani petani Indonesia yang mengekspor hasil pertanian nya sampai ke luar negri seperti Kopi ,beras dan rempah rempah lain nya..
Lalu bagaimana dengan Anda , apakah anda tertarik Menjadi Petani ?. kalau bukan di mulai dari generasi muda kita sekarang ,siapa lagi ?.. Apakah kita mengandalkan impor , tentu tidak bukan...Indonesia terkenal memiliki tanah yang subur ,jadi gunakan lah itu.Â