Trombosit, sel darah yang berbentuk tidak beraturan dan berukuran sekitar 2-4 mikrometer, memainkan peran penting dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka. Trombosit diproduksi melalui fragmen megakariosit di sumsum tulang, di mana setiap megakariosit menghasilkan sekitar 3.000 hingga 4.000 trombosit. Sekitar 70% trombosit matang beredar di darah, sementara sisanya beredar di getah bening.
Pada orang sehat, jumlah trombosit normal adalah sekitar 150.000-450.000 trombosit per mikroliter (µL) darah. Namun, pada penderita demam berdarah dengue (DBD), jumlah trombosit dapat menurun drastis, sering kali kurang dari 100.000 trombosit per µL darah. Pada kasus DBD yang parah, jumlah trombosit bisa turun hingga 10.000-50.000 trombosit per µL darah, yang dapat memicu kondisi berbahaya seperti pendarahan berlebihan.
Trombosit berperan dalam pembentukan gumpalan darah di area luka untuk menghentikan pendarahan, memulai proses pembekuan darah, dan membantu penyembuhan luka. Mereka bereaksi cepat ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah, mencegah kehilangan darah berlebihan dengan menutup pembuluh darah yang rusak.
Pada penderita demam berdarah dengue (DBD), jumlah trombosit dalam darah bisa menurun drastis, suatu kondisi yang disebut trombositopenia. Kondisi ini adalah salah satu gejala utama DBD, dan jumlah trombosit orang yang terkena bisa turun hingga kurang dari 100.000  per μL darah. Pada kasus DBD yang parah, trombosit bisa turun antara 10.000 hingga 50.000 per mikroliter darah, yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti pendarahan berlebihan.
Peningkatan kasus demam berdarah di  daerah Gresik menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak. Salah satu contoh kasus yang sedang terjadi di Gresik , Jawa Timur.Â
Kasus demam berdarah di Gresik, Jawa Timur, mengalami peningkatan drastis, dengan jumlah korban mencapai 250 kasus dalam periode Januari hingga minggu kedua Juni 2024. Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, salah satu korban yang meninggal dunia adalah bayi berusia enam bulan.
Jika sudah terkena demam berdarah yang dapat dilakukan adalah mencegahnya. Â Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tertular demam berdarah dengue (DBD):
 1.Membasmi Tempat Berkembang Biak NyamukÂ
- Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah anda, seperti :Â
 Pot bunga, kaleng bekas, dan wadah lain yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
 – Tutup rapat tempat penampungan air seperti bak mandi dan ember.
 2.Memasang kelambu dan pintu kasa.
 – Untuk mencegah masuknya nyamuk, mohon gunakan kelambu di tempat tidur anda dan pasang kelambu di jendela dan pintu.
 3.Gunakan Obat Pengusir NyamukÂ
– Gunakan obat nyamuk, penghambat api, atau lotion anti nyamuk, terutama pada pagi dan sore hari saat Aedes aegypti sedang aktif.
 4.Memakai pakaian pelindungÂ
- Memakai pakaian berlengan panjang dan celana  untuk mengurangi paparan bagian tubuh yang  rentan terhadap gigitan nyamuk.
 5.Menjaga kebersihan lingkungan:Â
- Bersihkan area sekitar rumah secara rutin, buang sampah pada tempat yang telah ditentukan, dan pastikan selokan tidak tersumbat untuk menghindari genangan air.
 6.Terapkan program 3M Plus.
 - Kosongkan wadah air Anda secara rutin.
 - Tutup rapat wadah air.
 – Daur ulang barang bekas yang mungkin mengandung air.
 7.Gunakan pengusir nyamuk alami:Â
– Tanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai, lavendel, dan kemangi di sekitar rumah anda.
 8. Meningkatkan kesadaran masyarakat:Â
– Berpartisipasi dalam program sosialisasi dan kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan demam berdarah.
Dengan mengikuti langkah-langkah berikut,  dapat mengurangi risiko tertular demam berdarah dan melindungi diri Anda dan keluarga dari penyakit  berbahaya ini.
 *) Mahasiswa Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah Gresik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H