Mohon tunggu...
Mervinda
Mervinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis

Universitas Muhammadiyah Gresik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Trombosit dalam Kesehatan dan Dampaknya pada Penderita Demam Berdarah

22 Juli 2024   20:50 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:30 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trombosit, sel darah yang berbentuk tidak beraturan dan berukuran sekitar 2-4 mikrometer, memainkan peran penting dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka. Trombosit diproduksi melalui fragmen megakariosit di sumsum tulang, di mana setiap megakariosit menghasilkan sekitar 3.000 hingga 4.000 trombosit. Sekitar 70% trombosit matang beredar di darah, sementara sisanya beredar di getah bening.

Pada orang sehat, jumlah trombosit normal adalah sekitar 150.000-450.000 trombosit per mikroliter (µL) darah. Namun, pada penderita demam berdarah dengue (DBD), jumlah trombosit dapat menurun drastis, sering kali kurang dari 100.000 trombosit per µL darah. Pada kasus DBD yang parah, jumlah trombosit bisa turun hingga 10.000-50.000 trombosit per µL darah, yang dapat memicu kondisi berbahaya seperti pendarahan berlebihan.

Trombosit berperan dalam pembentukan gumpalan darah di area luka untuk menghentikan pendarahan, memulai proses pembekuan darah, dan membantu penyembuhan luka. Mereka bereaksi cepat ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah, mencegah kehilangan darah berlebihan dengan menutup pembuluh darah yang rusak.

Pada penderita demam berdarah dengue (DBD), jumlah trombosit dalam darah bisa menurun drastis, suatu kondisi yang disebut trombositopenia. Kondisi ini adalah salah satu gejala utama DBD, dan jumlah trombosit orang yang terkena bisa turun hingga kurang dari 100.000  per μL darah. Pada kasus DBD yang parah, trombosit bisa turun antara 10.000 hingga 50.000 per mikroliter darah, yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti pendarahan berlebihan.

Peningkatan kasus demam berdarah di  daerah Gresik menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak. Salah satu contoh kasus yang sedang terjadi di Gresik , Jawa Timur. 

Kasus demam berdarah di Gresik, Jawa Timur, mengalami peningkatan drastis, dengan jumlah korban mencapai 250 kasus dalam periode Januari hingga minggu kedua Juni 2024. Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, salah satu korban yang meninggal dunia adalah bayi berusia enam bulan.

Jika sudah terkena demam berdarah yang dapat dilakukan adalah mencegahnya.  Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tertular demam berdarah dengue (DBD):

 1.Membasmi Tempat Berkembang Biak Nyamuk 

- Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah anda, seperti : 

 Pot bunga, kaleng bekas, dan wadah lain yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun