Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mimpi Sarat dengan Konteks

10 November 2018   18:09 Diperbarui: 10 November 2018   18:44 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal sering bermimpi waktu jadi anak kos-kosan di Denpasar, acapkali saya menelusuri google untuk mencari makna mimpi, bahkan sampai beli buku tafsir mimpi. Akan tetapi belum juga berhasil memaknai mimpi-mimpi yang saya alami.

Hingga akhirnya tinggal di kampung dan belajar memaknai mimpi bersama bapakku. Saya percaya kepada bapakku karena seringkali ada orang bertanya mimpi kepada beliau. Orang yang datang tidak asal-asalan, mereka datang membawa banten pejati, paling sederhana membawa canang sari.

Hanya saja sebagian besar orang yang datang bertanya mimpi bila dicurigai makna mimpinya sangat buruk. Misalnya mimpi rumah terbakar, mimpi pelinggih roboh, digigit ular, mimpi tenggelam, mimpi diseruduk sapi, mimpi jatuh ke jurang, dan lain sebagainya.

Jawaban mimpi yang diberikan seringkali bukanlah hasil analisa logika, melainkan hasil komunikasi dengan niskala: alam gaib, sehingga kecenderungan hasil yang diperoleh adalah penyebab mimpi buruk atau penyebab hal-hal yang akan menimbulkan penderitaan.

Meski begitu,  bapak saya juga sering menganalisa mimpi seseorang dengan analisa logika, baik digali berdasarkan sistem kepercayaan maupun berdasarkan tata bahasa.

Mimpi-mimpi yang kita alami menggunakan simbol-simbol yang pernah kita alami atau kita lihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang telah terjadi pada waktu masa kecil kita. Dan juga mimpi kita menggambarkan sebab akibat dari apa yang sudah terjadi, sedang terjadi, dan apa yang kita rencanakan.

Oleh karena itulah dalam memaknai mimpi kita kudu mengingat apa-apa yang sudah terjadi di keluarga kita dan memikirkan apa yang kita rencanakan, dengan kata lain kita perlu mencocok-cocokan mimpi kita dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, karena ternyata mimpi itu sarat dengan konteks.

Barangkali sulit memahami apa yang saya maksudkan, saya akan tulis beberapa peristiwa mimpi yang mendapat penjelasan makna mimpi dalam mimpi itu sendiri, mimpi dalam mimpi.

Mimpi 1: Saya mimpi berada di kamar tamu, datanglah ipar kakakku, laki-laki, namanya Kadek Arta. Kedatangannya untuk bertanya mimpi.

"Jero, bli mimpi melempar kakakmu pakai batu, artinya kira-kira apa ya?"

"Begini bli, mimpi itu sarat dengan konteks. Pada umumnya mimpi dilempari batu itu tidak baik. Tetapi dalam hal ini untuk kakak saya maknanya: kakak saya akan banyak dapat orderan batu.

Sedangkan untuk bli, bisa jadi di keluarga bli pernah ada yang melempari sang wengi (jin) dengan batu." Ujarku, dan dalam pikiran saya pergi ke lokasi di sekitar rumah ipar kakakku, saya sedang memikirkan atau melihat seseorang yang sedang bekerja di tegalan dan tanpa sengaja melemparkan batu ke rumah jin, sehingga jinnya marah.

Siang-siang mimpi seperti itu. Pada dasarnya mimpi ini adalah pelajaran memaknai mimpi sekaligus bercerita tentang apa yang akan terjadi. Dan memang benar kemudian kakak saya banyak dapat orderan batu, karena pekerjaannya sebagai supir truk.

Dalam mimpi di atas kita bisa melihat bahwa mimpi itu bisa bermakna untuk dua orang: kepada orang yang mimpi dan kepada orang yang dimimpikan.

Di mana letak mimpi ini sarat dengan konteks? Pada umumnya mimpi dilempari batu bermakna tidak baik, akan ada peristiwa yang tidak menyenangkan, akan berhadapan dengan orang keras kepala.

Akan tetapi dalam mimpi ini yang melempari batu namanya Kadek Arta: Arta artinya rejeki. Sehingga maknanya rejeki berupa orderan batu. Sedangkan kakak saya ternyata jadi simbol Jin.

Mimpi 2: Sebuah cerita mimpi yang dialami kakak saya, mimpi dalam mimpi. *Saya mimpi melihat adikku menangkap beberapa ayam hutan (Bali: Kiyuh). Tak lama berselang, ayam hutan itu hampir lepas. Agar ayam hutan itu tak lepas, saya yang mengambilnya lalu dimasukan ke dalam sangkar (kurungan). Lalu terbangun dari mimpi, dan menceritakan mimpi itu ke adikku.

"Apa ya arti menangkap kiuh?" Tanyaku.

"Kalau bercocok tanam mimpi menangkap kiyuh maknanya jelek. Tetapi kadang mimpi itu bisa dicocok-cocokan. Karena bli kerjaannya sebagai sopir maka bermakna baik, akan dapat kesibukan (hal positif)." Ujar adikku menjelaskan. Lalu tersadar total dari mimpi.

Mimpi kakak saya di atas sarat dengan konteks. Umumnya mimpi menangkap kiyuh artinya hanya akan mendapat kesibukan, akan merugi, terutama bila jadi petani. Kiyuh artinya tuyuh (sibuk): ngejuk kiyuh: maan tuyuh dogen.

Tetapi ternyata makna menangkap kiyuh bisa bermakna baik: mendapat kesibukan hal yang baik. Dan akhirnya kakak saya memang benar mendapat banyak pesanan dari proyek besar.

Mimpi 3: Mimpi berada di suatu tempat, di tempat itu adalah rumah saya (dalam kenyataan tempat itu jauh dari rumah). Saat saya sedang santai, datanglah teman kuliah, Artawan namanya. Tak lama kemudian temanku pergi, dan saya bergegas ke kamar mandi, mau mandi.

Tiba-tiba suasana berubah, tetapi lokasi masih di sekitar tempat itu. Ingat ceritanya peristiwa di atas adalah mimpi. Lalu tersamar lewat bapakku (biasa dipanggil guru) sembari berkata, "Mimpi mandi tak selalu bermakna harus melukat (menyucikan diri), terkadang bermakna membersihkan atau menuntuskan pekerjaan yang tertunda. 

Guru memberimu pekerjaan sebenarnya supaya kamu bisa menyelesaikan kuliah kamu.!" Ujar dengan nada kekecewaan. Tampaknya bapakku kecewa atas sikapku menunda kuliahku. Lalu tersadar dari mimpi dengan perasaan sedih. Ternyata Bhatara Hyang Guru melimpahkan karunia-Nya supaya saya bisa menyelesaikan kuliah S2 saya yang tertunda, padahal sudah tinggal menyusun tesis saja.

Konteks mimpi di atas jelas, mimpi mandi ternyata tak selalu bermakna melukat, melainkan kadang bermakna menuntaskan sesuatu yang tertunda. Dalam kepercayaan di Bali mimpi mandi itu seringkali dimaknai disuruh melukat atau menyucikan diri secara niskala, baik dengan banten (ritual) ataupun dengan melukat ke tempat-tempat suci yang ada sumber airnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun