Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Mimpi Menurut Primbon Bali

7 April 2018   05:30 Diperbarui: 27 Agustus 2020   13:08 135465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi sering dialami seseorang, layaknya aktivitas di dunia nyata pada saat sadar. Sebagaimana kedutan, mimpi sebenarnya bagian dari kerja indera keenam manusia, oleh karena itulah mimpi lebih sering dialami oleh orang-orang yang memiliki kelahiran melik, seperti indigo. Bisa juga dialami orang biasa namun jarang. 

Hal itu karena orang melik mimpinya tidak hanya menyangkut diri sendiri melainkan menjangkau keluarga besar terutama orang-orang yang disayanginya. 

Selain itu, orang melik suka diganggu manusia yang bisa; bisa ngeleak, bisa menjalankan ilmu hitam, terkadang tanpa sadar melindungi keluarganya dari kekuatan jahat, dsb. 

Di sisi lain orang melik disayangi leluhur maupun dewa, sehingga sering mimpi bertemu orang suci atau mimpi bertemu orang yang melambangkan dewa (jero dasaran, pemangku, sulinggih).

Bagi sebagian orang mimpi bisa membantu memecahkan masalah yang dihadapi atau sebagai penunjang mengambil suatu keputusan, bahkan adakalanya mendapatkan pengetahuan kebijaksanan, akan tetapi seringkali mimpi disalahartikan karena untuk menggali mimpi sangat rumit walau terlihat sepele. Bisa dikatakan memecahkan makna mimpi gampang-gampang susah. 

Umumnya orang menafsirkan mimpi dengan Primbon, terutama Primbon Jawa, namun tak jarang kita menemui kebuntuan, bahkan kita tidak berhasil memaknai mimpi, sebab mimpi kita tidak sesingkat apa yang disebutkan dalam primbon sehingga kita gagal menafsirkan mimpi. 

Selain itu, bahasa mimpi juga menyesuaikan dengan bahasa dan sistem kepercayaan lokal, sehingga mimpi yang serupa bisa memiliki makna berbeda bila orang yang mimpi sudah berbeda bahasa dan tradisi. 

Hal demikian menyebabkan makna mimpi menjadi multi tafsir. Tidak hanya itu, mimpi serupa oleh orang yang sama pun akan memiliki arti berbeda.

Umpamanya mimpi membuat rumah pertanda buruk karena hal itu menandakan kita membuat rumah bagi sang roh di alam gaib sehingga perlu dibuatkan banten ngulapin maupun nebusin Sanghyang Atma (roh). Akan tetapi kalau mimpi mengatapi rumah pertanda baik, hal ini menandakan kita menutupi sesuatu yang buruk. 

Demikian juga bila kita mimpi melihat rumah rusak, hal ini menandakan Atma kita tidak lagi tinggal di alam gaib karena rumahnya sudah rusak. Orang yang mimpi melihat rumah rusak, bila sakit maka dia akan sembuh tanpa diobati.

Contoh lain; bila mimpi membeli atau menggali ketela mentah pertanda buruk, dalam bahasa lokal ketela disebut sela sehingga dimaknai ala (buruk). 

Sedangkan bila mimpi membeli ketela yang sudah direbus, apalagi bila ketelanya dibakar (sela matunu), hal ini pertanda baik, meskipun kita mendapat musibah atau sakit namun cepat normal karena diselamatkan oleh dewa; hal yang buruk dilenyapkan (dibakar). 

Kasus lain, mimpi kayu tumbang di tanah kita pertanda buruk. Kayu dimaknai ayu (baik) sehingga bila kayu tumbang berarti hal yang baik tumbang, biasanya akan ada yang sakit. 

Sedangkan bila mimpi membawa kayu ke rumah itu pertanda baik, membawa sesuatu yang baik ke rumah. Hal serupa dengan mimpi memancing ikan pertanda buruk, sebab dulu bila menangkap ikan itu menggunakan jala, jala diartikan ala (buruk). 

Oleh karena itu bila mimpi diberi ikan yang sudah matang pertanda baik, hal buruk akan dimatangkan. Walau kita tertimpa musibah namun kita akan baik-baik saja berkat pertolongan dewa.

Tidak hanya itu, dalam satu mimpi bisa bermakna buruk dan baik. Umpamanya; mimpi memetik nangka (nangka liling maupun nangka lodoh), sehabis memetik nangka, kemudian memetik pisang. 

Hal ini menandakan bahwa di keluarga kita akan ada yang sakit, sebab nangka dalam bahasa lokal dimaknai bangka (mati, sakit), namun karena diikuti memetik pisang maka itu pertanda baik.

 Dalam bahasa lokal pisang disebut biu diartikan ayu (baik) atau rahayu (selamat). Sehingga mimpi itu menggambarkan bahwa di keluarga kita akan kena musibah (sakit) namun karena suatu sebab bisa selamat, misalnya karena dibuatkan banten atau ritual.

Kasus lain; mimpi diserang ular, namun pada saat itu pula kita melihat orang lain yang hadir, biasanya orang yang menjadi tapakan dewa, jero dasaran, pemangku, bahkan sulinggih. Hal itu menandakan bahwa kita diserang orang lain dengan ilmu hitam namun kita tidak kenapa-kenapa berkat pertolongan dewa. 

Saya pernah mimpi berada di balai banjar yang tidak saya ketahui, di halaman balai banjar saya melihat seekor ular hendak mematuk saya. Lalu saya berlari dan memanjat tiang balai banjar. 

Ularnya hanya bisa berputar-putar di pangkal tiang. Lalu datanglah mejro Balian, tante saya, hanya duduk memandang ke arah lain. Lalu saya hendak turun dari tiang, tiba-tiba ularnya menyambar kaki saya. 

Akhirnya terbangun. Meski kena disambar ular namun saya tidak kenapa-kenapa berkat pertolongan dewi; ratu Ayu Gunung Sari, yang adalah dewi yang dipuja di merajan agung saya. 

Dalam kenyataan tante saya menjadi jero dasaran (tapakan dewa) Ratu Ayu Gunung Sari. Bila dewata menolong kita, beliau cukup hanya hadir dalam mimpi itu sudah menandakan pertolongan dari-Nya. 

Contoh lainnya, misalnya mimpi diserang mahluk gaib, lalu kita berdoa atau berjapa mantra, kemudian mahkluk gaibnya kabur. Hal ini menandakan dewa atau Tuhan yang dipuja dalam mantra itu menyelamatkan kita dari hal buruk.

Sebagai tambahan, bila mimpi baik berturut-turut, kemudian mimpi buruk, maka mimpi buruklah yang terjadi. Sebaliknya, bila mimpi buruk berturut-turut, lalu terakhir mimpi baik, maka hal baiklah yang terjadi. Seringkali pula mimpi baik batal terjadi akibat kesalahan kita. Misalnya mimpi baik itu bersyarat, biasanya disertai disuruh membuat suatu ritual. 

Bila ritualnya dijalankan maka mimpi baik itu akan terjadi, sedangkan bila tidak dilaksanakan maka mimpi baik tersebut batal terjadi. Malahan mendapat hal-hal yang tak baik, merugi.

Mimpi atau ngipi dalam bahasa Bali kuno disebut 'Sempenahan'. Memang rumit apabila menggali mimpi berpedoman pada primbon namun sedikit tidaknya kita bisa mencari tahu arah mimpinya apakah pertanda baik (ayu) ataukah buruk (ala). Sehingga kita lebih mudah menterjemahkan maknanya. 

Kita mustahil dapat menterjemahkan mimpi sampai seratus persen, kita hanya mampu meraba-raba maknanya. Kita akan betul-betul tahu maknanya bila sudah menjadi kenyataan, kecuali kita 'nunas rawos' kepada Balian Usadha yang sudah mumpuni.

Di bawah ini saya salin makna mimpi berdasarkan tradisi turun-temurun di Bali, disalin dari aksara Bali dari catatan bapak saya. Tidak diketahui catatan ini berasal dari mana, yang pasti dari generasi terdahulu.

Bahasanya akan tetap dipertahankan berbahasa Bali karena bahasa mimpi sarat dengan bahasa simbolis menggunakan bahasa dan sistem kepercayaan lokal. Akan saya coba terjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia disertai penjelasan asal-usul dibalik simbol tersebut supaya lebih mudah dipahami. Uraiannya sebagai berikut :

Ngipi munggah saluirin kumelem, pejah palania: Mimpi menaiki sarwa kumelem; terbang ke angkasa menaiki sesuatu yang sakral, pertanda datangnya kematian. 

Dalam konteks mimpi pejah tidak selalu bermakna mati, tetapi juga melambangkan musibah ataupun sakit. Mimpi ini bermakna buruk sebab melambangkan sang roh hendak pergi ke alam dewata atau alam kematian. 

Adakalanya tak mesti terbang ke angkasa menaiki kumelem, mimpi dijemput orang banyak dibawakan 'jempana' : singgasana arca dewa, juga melambangkan datangnya kematian. Mimpi naik pesawat terbang menuju keluar negeri juga pertanda tidak baik, akan sakit, sebaiknya dibuatkan banten nebusin, ngulapin.

Ngipi maan meong, pejah palania: Mimpi mendapatkan kucing, pertanda buruk. Kucing disimbolkan sebagai Kala sehingga dianggap pertanda buruk. Bila mimpi diterkam kucing seringkali dimaknai diserang desti atau leyak, karena pada tingkatan tertentu orang yang belajar pangeleyakan bisa berubah menjadi kucing. 

Di sisi lain mendapatkan kucing dimaknai pertanda baik karena masyarakat Bali memanggil kucing dengan sebutan 'Piiss'. Pis dalam bahasa Bali artinya uang, sehingga bila mimpi mendapat kucing pertanda akan dapat rejeki.

Ngipi kilangan bunga, ala pati: mimpi kehilangan bunga, buruk kematian. Meski pati artinya mati atau kematian namun dalam konteks mimpi maknanya tidak selalu kematian, bisa juga berarti musibah, sakit. Sama halnya dengan kata pejah. 

Kehilangan bunga melambangkan kehilangan sesuatu yang sangat berarti. Sebagaimana dalam masyarakat Bali bunga menjadi barang yang dianggap penting sebagai sarana pemujaan. 

Oleh karena itulah mimpi kehilangan bunga bermakna buruk. Sebaliknya, bila mimpi melihat bunga yang banyak itu pertanda baik, demikian pula bila mimpi memetik bunga, terutama bila mimpi memetik bunga cempaka, bunga tunjung, termasuk juga bila mimpi memetik pudak.

Ngipi mula bawang, ala dahat: mimpi menanam bawang merah, pertanda buruk. Kemungkinannya, mimpi ini pertanda buruk sebab dalam masyarakat Bali bawang merah bisa digunakan sebagai sarana pamiak kala dan pasikepan rare. 

Sehingga bila menanam bawang berarti mengubur sarana perlindungan diri. Bila kita melihat tanaman bawang atau melihat bawang bermakna suba tawang; sudah diketahui atau sudah direncanakan, artinya kendala-kendala yang menyebabkan kita akan menderita sudah kita ketahui atau sudah direncanakan.

Ngipi ngae umah, ala dahat: mimpi membuat rumah, sangat buruk. Hal ini menandakan kita membuat rumah di alam gaib sehingga roh kita terbelenggu di alam lain. 

Seringkali seseorang mimpi membuat rumah di tempat keramat, hal ini menyimbolkan sang roh terbelenggu disana. Oleh karena itu, bila mimpi membuat rumah, terlebih lagi kita tinggali hendaklah dibuatkan upacara nebusin sanghyang atma. 

Juga bila mimpi masuk penjara, tinggal di gua, mimpi masuk neraka dan tak menemukan jalan pulang, mimpi diikat di suatu pura, dan lainnya, wenang tebusin, ulapin. 

Sebaliknya bila mimpi memiliki rumah rusak atau hancur maka ini pertanda baik. Demikian pula bila mimpi mengatapi rumah pertanda baik; menutupi sesuatu yang buruk.

Ngipi ngalih kayu tur ngaba mulih, boga dateng: mimpi mencari kayu lalu dibawa pulang, rejeki datang. Sama halnya juga bila mimpi memikul Baleman, ayu rauh. Karena kayu dimaknai ayu (baik). Bila mimpi kayu tumbang pertanda tidak baik; sesuatu yang baik tumbang, akan ada yang sakit. Akab tetapi bila mimpi menumbangkan kayu dadap pertanda baik, mungkin karena berduri sehingga melambangkan menumbangkan sesuatu yang tidak baik. 

Mirip kasusnya mimpi menumbangkan kayu berisi sebateh (ulat kayu) dimaknai baik, demikian pula bila mimpi menumbangkan pohon nangka pertanda terbebas dari penyakit, mimpi menumbangkan kayu berisi serangga pertanda baik, terhindar dari hal buruk, misalnya terhindar dari serangan ilmu hitam.

Ngipi anunggang lembu, brahma ayu: mimpi menunggang lembu (sapi jantan), pertanda dewa melimpahkan kebaikan. Sebaliknya bila mimpi menunggang kuda dianggap tidak baik. 

Demikian pula bila mimpi mendapatkan sapi, kerbau dan kuda, pertanda tidak baik; sakarya tan sida: Apa yang dikerjakan tidak membuahkan hasil. Namun bila mimpi mengantar kuda (jaran) membawa beban dimaknai bahwa ada sesangi nguntik; nazar atau kaul mengungkit untuk dibayar. Kata jaran (kuda) ditafsirkan ujaran (kata-kata, janji). 

Mimpi mendapat sapi atau sampi pertanda tak baik karena pertanda disuruh membuat banten. Sampi ngaran sampian ngaran banten. Demikian pula bila mimpi diseruduk sapi, mencari pakan sapi, membeli sapi, dan sebagaianya, pertanda disuruh membuat baten. Khusus mimpi diseruduk sapi ataupun diinjak-injak sapi itu pertanda disuruh membuat banten untuk sang roh, diri kita sendiri.

Ngipi masanggama, ala: mimpi berhubungan badan, pertanda buruk. Terutama bila mimpi berhubungan badan dengan orang tidak dikenal, akan tetapi bila mimpi bersanggama dengan orang dikenal cenderung melambangkan kaletehan ataupun karena pemali. 

Hal ini bermakna demikian karena biasanya dalam mimpi persenggamaan yang melanggar norma agama seperti berhubungan badan dengan keluarga dekat, berselingkuh, sehingga maknanya leteh, sebab bersanggama yang demikian dapat menimbulkan cuntaka, bahkan cuntaka desa bila bersanggama dengan orang yang tak boleh diajak bersanggama seperti saudara, orang tua, dll.

Ngipi nepukin anak jegeg, ala kilangan: mimpi melihat orang cantik, pertanda buruk akan kehilangan, demikian pula bila mimpi melihat bidadari pertanda buruk. Di sisi lain dikatakan ngipi manggihin wong ayu, sida karya: mimpi menemukan orang cantik, apa yang dikerjakan berhasil. Ayu maknanya rahayu atau selamat. 

Di sini bermakna ganda. Ada juga mimpi lainnya bermakna ganda; ngipi punuk (gendut), gring waras; ngipi mokoh (gendut), ala. Antara mokoh  dan punuk padahal artinya sama namun maknanya bisa baik, bisa buruk, tergantung kronologi mimpi lain yang menyertainya.

Ngipi mebasang sakit pesu bacin, ala kilangan: mimpi sakit perut keluar kotoran, pertanda buruk akan kehilangan. Isi perut dilambangkan rejeki sehingga bila isi perut keluar bermakna akan kehilangan. 

Oleh karena itu, bila mimpi melihat tahi atau menginjak tahi dimaknai akan mendapatkan rejeki. Tetapi bila mimpi menginjak tahi anjing pertanda tubuh kita leteh, kotor, biasanya akan sakit ringan.

Ngipi meburu tur nyambut, gring kingkingan: mimpi berburu serta menangkapnya, pertanda penyakit datang. Kemungkinan hal ini melambangkan sang roh berkelana ke alam lain. Serupa kasusnya bila mimpi keluar meminta-minta pertanda tidak baik, hendaknya dibuatkan upacara nyambutin, ngulapin; ngipi metu ngidih, wenang sambutin, ulapin.

Ngipi masigsig, meambuh, ayu sida karya: mimpi masigsig, meminyaki rambut, pertanda baik, apa yang dikerjakan berhasil. Senada pula bila mimpi mendapatkan minyak pertanda baik. 

Akan tetapi bila mimpi minum minyak pertanda tidak baik, demikian pula bila mimpi mabuk-mabukan pertanda kita akan mendapat kesulitan. Namun bila kita mimpi minum air putih ataupun susu pertanda mendapat pengobatan dari alam niskala, sebab air putih sering dipakai mengobati orang sakit setelah dimanterai.

Ngipi ngalap nangka lodoh, ala pati: mimpi memetik nangka lunak, pertanda akan adanya kematian. Terlebih lagi bila nangka itu dimakan. Nangka lodoh atau nangka buug dimaknai bangka matabug (mati dikubur). Sedangkan bila mimpi memetik nangka liling (nangka yang bijinya kenyal walau sudah ranum) dimaknai bangka ngeling (mati menangis). 

Bangka ngeling bukan berarti akan mati tetapi akan mendapat penderitaan sampai menangis, demikian pula bangka metabug cenderung bermakna penderitaan yang berat. 

Bila mimpi memetik nangka atau membeli nangka namun nangka itu hilang dicuri orang maka hal ini pertanda baik. Penderitaan kita diambil dewa. Secara umum, mimpi memetik sarwa gantung pertanda tidak baik. Mimpi menaiki pohon nangka juga bermakna tak baik, akan ada sakit. Akan tetapi bila mimpi menumbangkan pohon nangka bermakna baik, terbebas dari penyakit.

Ngipi sander paksi, alapati: mimpi disambar burung, pertanda buruk. Burung simbol atma atau roh karena saat ngaben menggunakan ayam atau burung sebagai simbol atma. 

Disambar burung melambangkan diserang mahkluk gaib, bisa juga melambangkan diserang orang dengan ilmu hitam. Apabila berhasil mengalahkan burung itu maka pertanda baik. 

Bila mimpi melihat atau menangkap atau mendapat burung setelah memasang guna-guna pertanda baik. Hal ini menandakan akan berhasil memperistri orang yang diguna-guna. Kalau menemukan burung beranak bermakna akan mendapat keturunan. 

Hal senada dengan mimpi tentang burung, juga hampir sama dengan mimpi tentang ayam sebagai simbol atma atau roh. Oleh karena itu, bila mimpi kehilangan ayam hendaknya dibuatkan ritual nebusin karena hal ini melambangkan sang roh kita pergi, demikian pula bila ada ayam dipanggang atau mati. 

Sebaliknya bila mimpi menangkap ayam milik orang lain hal ini pertanda baik, kalau sakit bisa sembuh tanpa diobati karena melambangkan roh kita telah kembali. 

Menangkap ayam juga pertanda memikat hati orang lain. Sedangkan bila mimpi mengadu ayam, metajen pertanda tidak baik, akan terjadi pertikaian. Selain itu, mimpi yang ada kaitannya dengan sang roh yaitu keris. Ngipi kilangan keris, wenang tebusin. Mimpi mendapatkan keris akan mendapat jodoh, karena keris simbol pernikahan.

Ngipi saup cicing, gring tan pegatan: mimpi digigit anjing, sakit tiada henti. Anjing simbol kala, juga sebagai pertanda ada serangan ilmu hitam. Dimaknai demikian karena bila seseorang marah mengatakan 'Cicing ci'.. Sehingga bermakna ada orang yang marah dan berniat tak baik. Bila anjing itu milik balian, guru, pemangku, jero dasaran, teman, pertanda kalan dewa: kemarahan dewa.

Sama kasusnya bila mimpi diserang babi pertanda diserang dengan pangiwa atau ilmu hitam tingkat empat, pertanda akan sakit. Namun bila berhasil mengalahkan babi maka kita terbebas dari petaka. Demikian pula bila mimpi diberi daging babi atau makan daging babi pertanda tidak baik. Babi dalam bahasa Bali disebut celeng, dimaknai ngleleng; menjerit karena menderita.

Ngipi mamitra, gring teka, mamotoh kalah: mimpi berselingkuh, pertanda penyakit datang, kalau berjudi akan kalah. Mimpi ini dimaknai buruk karena pelanggaran hukum agama yang dapat menyebabkan kecuntakaan, sehingga mimpi selingkuh pertanda ada kaletehan.

Ngipi Rsi apunggal, pejah palania: mimpi resi terpenggal, kematian akibatnya, penderitaan datang. Resi atau sulinggih (bhagawan, pedanda, shri mpu) simbol bhatara. Oleh karena itu bila memimpikan orang suci wafat hal ini melambangkan kita ditinggalkan dewa sehingga kita akan mudah tertimpa musibah. Umumnya bila mimpi demikian ada kendala di Kamulan. 

Paling tidak kamulannya kaletehan. Apabila mimpi bertemu sulinggih hal ini melambangkan roh kita bertemu dengan bhatara, misalnya bertemu bhatara Kawitan, bhatara Hyang Guru.

Ngipi manjus, ala kapegatan yasa: mimpi mandi pertanda buruk, biasanya karena tubuh kita leteh, kotor. Hal serupa dengan mimpi tenggelam, pertanda tidak baik, hendaknya dilukat. Bila kaletehannya ringan biasanya mimpi berpakaian kotor. Sedangkan bila mimpi mengambil air di sumur pertanda baik. Mimpi mandi di pancoran (pancuran) pertanda kurang baik, hendaknya melukat, kalau berjudi akan kalah.

Ngipi magotra, gring teka: mimpi bercukur penyakit datang. Hal ini karena kita memotong mahkota atau memotong bagian tubuh kita sehingga pertanda tidak baik. Selain itu, ini juga pertanda ada kaletehan, biasanya karena leteh ataupun pemali, sebab bila kita bercukur dalam kepercayaan Hindu dapat menimbulkan kecuntakaan, sehingga bila habis bercukur hendaklah mandi. Mimpi melihat gunting pun pertanda ada kaletehan, namun lebih cenderung leteh karena pemali.

Ngipi ring gunung agung, ayu: mimpi berada di gunung agung pertanda baik. Sebagaimana kepercayaan nenek moyang kita, di gunung agung tempat berstana para dewa dan leluhur sehingga keberadaan kita di gunung agung melambangkan roh kita bertemu leluhur. Adakalanya kata gunung Agung bermakna ada pemali agung di pekarangan. 

Bila mimpi berada di perbukitan pertanda madya (sedang). Bila mimpi berada di jurang pertanda tidak baik, akan mendapat kesulitan. Akan tetapi dalam primbon disebutkan; ngipi marga sunut, ala: mimpi jalan setapak dan berjurang, pertanda buruk. Bila mimpi jatuh ke jurang wenang tebusin. Mimpi kecelakaan parah, juga wenang tebusin.

Ngipi medagang, sida karya: mimpi berjualan, yang dikerjakan akan berhasil. Akan tetapi tergantung apa yang dijual. Bila pisang (biu) yang dijual maka pertanda kurang baik, hal baik akan berkurang.

Ngipi ngiring wong menak, wenang tebusin: mimpi menghantar orang ningrat, hendaklah dibuatkan ritual nebusin. Wong menak pada jaman dahulu berkedudukan penting dalam masyarakat, seperti raja, prajurit, dsb. Mimpi mengikuti iring-iringan raja melambangkan roh kita mengikuti mahkluk gaib ke alam lain sehingga perlu dibuatkan ritual nebusin. 

Dalam konteks kekinian, mimpi mengikuti iring-iringan presiden, gubernur, bupati, sebagai pertanda tidak baik. Bila jatuh sakit wenang tebusin. Sedangkan bila mimpi diangkat jadi raja, pejabat, pertanda akan mendapat kedudukan, keberuntungan.

Ngipi ngeber, boga dateng: mimpi terbang rejeki datang. Hal senada bila mimpi terbang tinggi ke angkasa pertanda baik, kapuji dening dewa. Akan tetapi bila mimpi terbang lalu terjatuh, maka pertanda tidak baik. Demikian pula bila mimpi terbang lalu ada yang menyerang pertanda kurang baik.

Ngipi ngelabuang biu, ayu dateng: mimpi menjatuhkan pisang atau memetik pisang, pertanda datang kebaikan. Pisang (biu) dimaknai ayu. Keselamatan yang datang biasanya didahului dengan membuat banten karena di Bali pisang identik sebagai sarana upacara. Bila mimpi menebang pisang dibawa ke ruma pertanda baik. Hal yang sama jika mimpi membeli pisang. Akan tetapi bila pisang ditebang orang lain maka pertanda tidak baik, apalagi bila sampai dicurinya.

Ngipi nepukin anak mati, wenang ubadin: mimpi melihat orang mati atau melihat seseorang meninggal, hendaknya diobati. Siapa yang dimimpikan mati, dialah hendaknya diobati. 

Atau bila si mimpi yang sakit maka dialah diobati. Pengobatan yang dimaksud bukanlah obat medis melainkan pengobatan niskala, non medis. Hal ini dilakukan agar bisa mencari sebab musababnya dari sisi niskala.  

Mimpi ada orang mati seringkali pertanda pemalinan. Pemalinan ini biasanya berupa benda mati, umpamanya batako, batu, kayu mati, bambu, dsb. Pemalinan ini mengakibatkan rumah menjadi kotor. Sering pula mimpi tentang kematian pertanda karang leteh, lebih-lebih yang meninggal adalah orang tua kita: ayah-ibu, maknanya bhatara Hyang Guru meninggalkan kita. 

Begitu pula bila seorang dosen, guru, perawat, pelatih, balian, pemangku, jero dasaran dimimpikan meninggal sebagai pertanda dewa meninggalkan kita. Kalau orang yang sudah jadi dewa Hyang (leluhur) dimimpikan meninggal bermakna akan ada leluhur yang akan reinkarnasi. Juga bermakna dewa Hyang meninggalkan kita. 

Sedangkan bila mimpi memegang mayat berulat pertanda rejeki datang: ngipi nyemak bangke mauled, boga dateng. Hal ini pertanda kaletehan telah dihancurkan. Bila mimpi nanah mayat menumpahi tubuh kita, hal itu pertanda akan kena musibah.

Ngipi linuh, wenang karyanin rarapan: mimpi ada gempa, hendaknya dibuatkan rarapan (persembahan). Dalam tradisi di Bali, apabila terjadi gempa dimaknai Bhatara beryoga sehingga bila mimpi gempa sebaiknya mempersembahkan rarapan untuk dewa di Kamulan. Bila tidak ada kamulan, persembahkan di kamar suci. Mimpi ada gempa pertanda akan ada pertolongan dari Bhatara Hyang Guru (Tuhan).

Ngipi ujan galang bulan, ala sedih: mimpi hujan dikala terang bulan di langit, pertanda buruk menyedihkan. Hal ini dimaknai buruk karena bila turun hujan saat langit terang (ujan panes) dimaknai akan ada orang yang meninggal mendadak di sekitar lingkungan kita, bahkan mati salah pati dan ulah pati. Oleh karena itu mimpi ini melambangkan akan datangnya penderitaan.

Ngipi nyapu, ala: mimpi menyapu, buruk. Biasanya pertanda karang leteh sehingga bermakna disuruh membersihkan pekarangan secara niskala. Lebih-lebih bila mimpi di rumah ditumbuhi pepohonan dan sampah, hal ini pertanda karang leteh. 

Bila mimpi kamarnya terdapat banyak sampah bermakna diri kita leteh, misalnya habis onani tak mencuci kemaluan, atau selimutnya kotor oleh sperma ataupun kotoran anak, hal ini juga bisa membuat mimpi ada sampah di kamar.

Ngipi baanga ental, ala: mimpi diberi rontal, buruk. Sepertinya hal ini dimaknai buruk karena dalam lontar itu seringkali berisi ilmu pangiwa. Disini tergantung apa isinya. Umpamanya bila berisi suatu ilmu yang bermanfaat maka akan mendapat karunia dari dewa. 

Begitu pula bila mimpi soal buku, tergantung buku apa. Jika bukunya berisi cerpen sedih, bermakna tak baik. Bila mimpi menulis novel sedih pertanda akan bersedih dalam hal asmara. Kalau sudah mau selesai novelnya pertanda akan berakhir kisah cintanya. Bila novel sedih selesai ditulis bermakna kisah sedih asmara kita akan berakhir.

Ngipi ngejuk be danu, gring teka: mimpi menangkap ikan air danau atau air tawar pertanda penyakit datang. Secara umum mimpi memancing ataupun menangkap ikan sebagai pertanda buruk, hal ini karena menangkap ikan pada jaman dulu menggunakan jala, diartikan ala (buruk). Akan tetapi bila mimpi memancing lalu melihat pura atau tempat suci pertanda baik. 

Disebutkan; ngipi mancing manggihin pura, ayu. Begitu pula bila mimpi memancing lalu kailnya nyangkut di pohon kayu maka bermakna baik, atau bila ikannya lepas, artinya terbebas dari hal buruk atau mimpi ini baru peringatan. Bila ikan emas yang ditangkap pertanda akan dapat rejeki.

Ngipi ngae banten, ala: mimpi membuat upakara, buruk. Hal ini diisyaratkan untuk membuat suatu ritual untuk mencegah hal buruk yang terjadi. Demikian pula bila mimpi ada kesibukan, pertanda tidak baik. Biasanya kita mimpi sibuk dan melihat banyak orang seakan keluarga, tetapi tidak diketahui siapa keluarga itu. 

Hal ini melambangkan hadirnya leluhur untuk memberi peringatan. Dimana mimpi ada kesibukan atau keramaian, disanalah akan ada musibah bila peringatan itu tidak ditelusuri lebih jauh untuk mencegah hal-hal tidak baik.

Ngipi ngae pentong ngaba tumbak, ayu: mimpi membuat pentungan membawa tombak, pertanda baik. Hal ini mengisyaratkan adanya usaha untuk melindungi diri.

Ngipi ngempelin, boga dateng: mimpi memperbaiki saluran air, rejeki dateng. Akan tetapi bila mimpi melihat air mengalir pertanda jalan niskala (jalan di alam gaib) terganggu. Mimpi banjir, hujan, tsunami, ombak, juga bermakna demikian. Bila mimpi ditelan tsunami, diseret ombak, diseret air sungai, wenang lukat.

Ngipi ngadukang luluh, ayu: mimpi mencampur pasir dan semen, pertanda baik. Luluh dimaknai aluh (gampang atau mudah, dimudahkan). Hal senada bila mimpi membuat pagar, pertanda baik. Serupa dengan mimpi menembok. Bila penjudi hendaknya berjudi karena akan menang tetapi tidak boleh mandi maupun cuci muka. Mimpi mendapat madu juga pertanda akan mendapat rejeki. Demikian pula mimpi nyeluk nyawan; ayu, yen memotoh kalah. 

Bila mimpi disengat nyawan, kumbang, tawon pertanda tidak baik. Kumbang hitam (sombyangan) seringkali pertanda ilmu hitam, panestian, sebab dalam kepercayaan di bali seringkali orang yang ngeleyak bisa berubah wujud menjadi kumbang hitam. Tetapi kalau kumbang kecil maupun tawon pertanda kaletehan, karena dalam kepercayaam di bali bila ada tawon bersarang di rumah pertanda karang panes, karang leteh, wenang carunin.

Ngipi nyemak anak rare, pemali nyakitin: mimpi mengambil anak menggendong anak kecil, pemali akan jadi penyakit. Ada banyak jenis mimpi yang termasuk pertanda pemalinan (hal akan dibahas secara khusus). Bahkan sering kali kronologinya menyeramkan atau menggelikan. 

Berikut mimpi yang bermakna pemalinan yang disebutkan dalam primbon; ngipi nyemak simbuh; mimpi mengambil atau memegang ikan simbuh, ngipi saup bikul; digigit tikus; intinya tentang tikus, ngipi nepukin macan; mimpi melihat harimau. 

Selain tersebut dalam primbon, juga ada beberapa cerita dari mulut ke mulut, yaitu mimpi melahirkan, mimpi menyusui, mimpi hamil atau orang lain hamil, mimpi mesra-mesraan, mimpi ada orang mati, mimpi ada di kuburan, mimpi berselingkuh dengan orang yang dikenal, bersanggama dengan keluarga dekat, pacaran, ciuman, dan mimpi membicarakan cinta. 

Sering pula mimpi seperti itu bermakna karang leteh. Tetapi bila mimpi sakit karena pemali maka pertanda akan keguguran, disebutkan; ngipi pemalinan, ngelabuang.

Ngipi wulan penanggal, satiban nemu ayu; mimpi bulan penanggal, setahun mendapatkan kebaikan. Yang dimaksud bulan penanggal yaitu perjalanan rembulan dari tilem (bulan mati) menuju purnama (bulan terang). Hal ini sebagai pertanda baik kemungkinan karena pertanda karunia dari para leluhur. 

Sebagaimana ajaran Hindu, pada waktu bulan penanggal atau Sukla Paksa, pintu alam leluhur terbuka. Demikian sebaliknya, pada panglong atau Krsna paksa pintu alam leluhur tertutup. Bila mimpi panglong pertanda akan mendapat kesedihan.

Ngipi senar ulung, ala. Ngipi nyutuastra, ala. Ngipi mupu kapas, ala. Ngipi batu ibuh, boga dateng. Ngipi manggih nuranir, suka bagia wong menak makueh.

Ngipi sida, gring alit: mimpi teriris, pertanda penyakit ringan datang. Hal ini kemungkinan karena tubuh kita tergores sehingga bermakna akan datangnya penyakit ringan. Senada pula dengan mimpi tertusuk ilalang; ngipi tebek ambengan, gring alit rauh. Mimpi tertusuk paku juga pertanda akan datangnya penyakit.

Ngipi rebut roang, ala kilangan: mimpi direbut teman, pertanda akan kehilangan. Ngipi magpagin satru, ala gring: mimpi menjemput musuh, buruk penyakit datang. Ngipi sugih ngelah tetaneman, gring tan pegatan: mimpi kaya memiliki tanaman, penyakit datang tiada henti. Ngipi matuma, makutu, gring teka: mimpi mencari tuma, mencari kutu, penyakit datang. 

Ngipi maboros buron, ala: mimpi berburu binatang, buruk. Ngipi karampas, mamotoh kalah: mimpi dirampas, kalau berjudi akan kalah. Mimpi nanem biu, suna, ala: mimpi menanam pisang maupun bawang putih, pertanda buruk.

Ngipi nepukin manas, wenang ngendon polih pis: mimpi melihat nanas, sebaiknya bersilahturahmi atau keluar berkelana ataupun keluar berjualan, akan mendapatkan uang. Manas atau nanas diartikan maan nunas; dapat pemberian, dapat berkah.

Ngipi uber bojog, ala gring: mimpi dikejar kera, pertanda buruk penyakit datang. Kera diidentikan dengan pengleyakan atau panestian. Salah satu tingkatan ilmu hitam leyak berwujud kera. Oleh karena itulah mimpi yang ada kaitannya dengan kera sebagai pertanda tidak baik. Sering pula pertanda ada pemali karena dianggap hewan liar.

Ngipi nepukin anak luar, ala ayu: mimpi bertemu orang luar atau orang asing, kadang baik kadang buruk. Orang asing atau turis simbol dewata, sesuhunan. Orang tak dikenal namun kita anggap keluarga simbol leluhur. Mimpi bertengkar dengan isteri/suami pertanda ada kendala dengan rumah, misalnya karang leteh, dimaknai demikian karena pasangan disebut somah (seumah), sehingga maknanya dewan umah.  

Memimpikan orang tak dikenal tetapi kita anggap teman bisa jadi simbol dewa, bisa juga jin. Sedangkan orang tak dikenal dan tidak akrab kemungkinan jin jahat. Adakalanya juga simbol pemali, misalnya mimpi bertengkar dengan orang tak dikenal dari buleleng, bermakna ada pemali di pekarangan pada arah Buleleng dari tempat kita.

Berdasarkan uraian tersebut, bila kita mimpi dengan model modern kita bisa menggali berdasarkan asal-usul namanya maupun sistem kepercayaan kita terhadap suatu simbol mimpi. 

Misalnya bila mimpi di pekarangan tumbuh pohon tak berbuah, misalnya beringin pertanda kaletehan sebab dalam kepercayaan di Bali hal demikian pertanda karang leteh atau karang panes.

Begitu pula bila mimpi ada hewan lahir dengan kaki lima, mimpi ada hewan liar, lulut, ular, oong (jamur), dan lainnya pertanda karang leteh. Bila berdasarkan makna katanya misalnya pelangi maknanya akan mendapat kemudahan sebab pelangi disebut kali elah; elah artinya mudah. Contoh lain; taluh atau telor artinya aluh atau mudah. Bila taluhnya pecah pertanda hilangnya kemudahan, begitu pula bila kehilangan telor.

*Artikel ini sudah pernah tayang di Kompasiana, namun entah kenapa raib tanpa diketahui sebabnya, padahal pembacanya puluhan ribu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun