Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tafsir Mimpi Berdasarkan Orang yang Ditemui

5 Maret 2017   09:50 Diperbarui: 5 Maret 2017   20:00 262543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya kita memimpikan seseorang apabila ada hubungan emosional atau ikatan batin, baik berdasarkan kekeluargaan  maupun adanya hubungan cinta. Tak jarang kita merasa heran, kenapa bisa memimpikan orang yang tidak begitu ada hubungan emosional. Kenapa orang tersebut bisa hadir dalam mimpi kita?

Secara sederhana, orang yang hadir dalam mimpi dibagi menjadi dua golongan; orang tak dikenal dan orang yang dikenal. Orang tak dikenal simbol mahkluk gaib, seperti pisaca-pisaci, sang wengi (jero gede, jero sedahan, jin), Dewa Hyang (leluhur), bahkan Sesuunan (dewata). Apabila yang hadir  dalam mimpi orang yang sama sekali tak dikenal dan tidak merasa kerabat, biasanya simbol sang Wengi. Kadang kita ditolong, diberikan sesuatu. Tak jarang pula diajak bertarung mati-matian. Mahkluk gaib jenis ini setara kedudukannya dengan manusia; ada yang baik suka menolong manusia, banyak pula yang jahat. Rumahnya di tempat-tempat keramat seperti batu, jurang, pohon. Oleh sebab itu di Bali banyak kita temukan Tugu atau Palinggih di tempat-tempat keramat dan diberikan sesajen, tujuannya untuk nyomia (mengubah energi negatif menjadi energi positif, kekuatan jahat menjadi kekuatan baik), bukan untuk menyembah. Itu sebabnya bila mempersembahkan banten (upakara, sesajen) di tempat keramat bukan 'nyumbah' tapi 'ngayabang'. Dengan cara itu, kita tidak diganggunya. Kita memperlakukan mereka dengan konsep persaudaraan, bukan dengan permusuhan.

Bila leluhur hadir ke dalam mimpi, biasanya beliau datang sebagai kerabat namun tidak kita ketahui namanya, ini juga pertanda yang hadir ke dalam mimpi adalah leluhur yang sudah tinggi kedudukannya atau leluhur yang sudah jauh. Namun apabila leluhur yang masih dikenal namanya, itu berarti leluhur yang masih dekat yang pernah kita temui dalam hidupnya; misalnya kumpi/kompyang (ayahnya kakek). Kehadiran orang yang telah meninggal yang kita kenal datang ke dalam mimpi biasanya pertanda akan ada keluarga yang akan meninggal atau sakit. Kehadiranya melambangkan menjemput keluarganya. Selain itu kehadiranya pertanda ada kendala di alam sana sehingga anak cucunya diberikan penderitaan. 

Bilamana yang hadir wanita, pertanda akan ada keluarga dari pihak perempuan yang akan meninggal atau sakit. Demikian pula bila yang hadir ke dalam mimpi laki-laki itu pertanda akan ada kematian di keluarga laki-laki. Bisa juga yang akan meninggal keluarga dari orang yang dimimpikan tersebut.

Dua bulan sebelumnya saya pernah memimpikan sepupu dari keluarga pihak perempuan yang telah tiada, meninggal waktu SMK. Dalam mimpi itu saya melihat dia pulang dari sekolah, bertemu dekat rumah paman saya, lalu dia hendak mengajak saya pulang.

 'Bli, maih mulih ajak tiang' (Kakak, mari kita pulang sama aku).

 'Maluan ba mah, bli durian' (Duluan aja dah, kakak belakangan).

Sempat bertanya-tanya dalam hati, siapa akan meninggal kok mimpi didatangi sepupu yang telah meninggal. Saya kira paman saya mau meninggal, malahan sembuh dari sakitnya. Namun yang terjadi kemudin kakek dia yang meninggal; kakek dari keluarga ibunya.

Tanda-tanda akan kematian seseorang memang jauh-jauh hari baru bisa terbukti. Berdasarkan uraian kitab Siva purana, tanda-tanda kematian seseorang dapat dikenali tiga atau dua bulan menjelang kematian. Dalam ajaran Islam tanda-tanda kematian 'Sakaratul maut' seseorang bisa dikenali 100 hari menjelang kematian oleh mereka yang akan meninggal.

Kehadiran orang yang tak dikenal ke dalam mimpi juga pertanda kehadiran dewata (sesuunan). Biasanya beliau hadir sebagai orang asing (turis). Seringkali hadir sebagai Sulinggih atau orang suci. Apabila Bhatara Kawitan yang hadir ke dalam mimpi biasanya hadir seagai orang suci atau sulinggih yang kita kenal. 

Saya pernah mimpi melihat sesuunan dengan simbol turis, untuk menafsirkannya pun baru dua hari setelah mimpi mampu terpecahkan teka-teki mimpinya. Itu pun bapak saya yang berhasil memecahkan rahasia dari mimpi saya. Mimpinya sebagai berikut;

Pada malam hari saya dan jero Mahendra pulang dari sembahyang pada sebuah pura, sepertinya dari Pura Desa (Bale Agung). Lalu balik mau tidur di rumah karang desa milik keluarga kami yang ada di Bengklok. Jero Mahendra tak mau mengikuti saya, dia kabur memilih jalan lain menuju rumahnya, rumah karang desa juga. Sampai di rumah tujuan, sudah ada banyak keluarga yang tidur, tak tahu namanya. Meski saya mengantuk berat namun belum mau tidur, malah mau keluyuran lagi meski sudah sempoyongan, mau mencari cewek (Sifat ganjen terbawa ke alam mimpi). Saking ngantuknya, saat melangkah keluar di tangga rumah, saya terjatuh ke tanah. Rasanya ingin tidur saja di tanah itu. Tiba-tiba di langit nan jauh disana lewat dua orang asing (turis) terbang tinggi menggunakan parasut, parasutnya dihiasi lampu kerlap-kerlip pada talinya, layaknya lampu disco. Betapa menakjubkan suasananya. Dimana langit dipenuhi bintang-bintang kemudian ada turis terbang. Seakan turis itu hendak menuju rumah saya yang satunya.

Tak lama berselang, kedua turis itu tak bisa lewat, memutar haluan, seperti perjalanannya terganggu. Parasutnya terbang mundur. Lalu saya dengan kepayahan bergegas bangun dari tanah agar bisa melihat parasut itu mau jalan kemana. Saya pun terbangun. Lelahnya terasa sampai tersadar dari mimpi.

Kemudian saya gali mimpi dengan tenung tanya lara, hasilnya ada kaitannya sesuunan, yaitu sisa 4; dewa agung. Namun, tak mengerti maksudnya. Demikian pula bapak saya tak mampu menafsirkannya. Dua hari setelah mimpi, Jero Mahendra datang ke rumah. Lalu saya cerita bahwa saya sempat memimpikannya. 'Waktu ini om sempat memimpikan jero loh. Mimpi sepulang dari sembahyang mau diajak tidur di rumah om tetapi tak mau. Oya, jero jadi dasaran (tapakan) Ratu apa sih?' Tanya saya.

'Masak? Aku dasaran Ratu Sakti Maduwe'

Setelah diberitahu demikian, saya kembali membicarakan mimpi tersebut dengan bapak saya. Bapak saya langsung paham dengan mimpi itu karena bapak saya tahu soal kedudukan sesuunan yang dipuja di Songan. Ternyata arti mimpi tersebut bahwa Ratu Sakti Maduwe yang kahyangannya ada di pura Njung Songan atau Gwa Song (juga di pupun sebagai dewan abian) tidak berkenan hadir ke rumah keluarga kami karena sesuunan lainnya belum juga dihaturkan baten piuning. Sedangkan beberapa waktu lalu keluarga kami membangun Sanggah Kamulan, yang merupakan tempat pemujaan leluhur dan juga sesuunan (dewata) di rumah. Kenapa beliau belum berkenan? Hal itu terjadi karena beberapa waktu lalu bapak saya baru mapiuning ke Pupun tetapi belum ngaturang piuning di pura Desa, juga belum ngaturang piuning di pura Dalem, itulah sebabnya di langit masih ada dua Turis yang memutar haluan. Sesuunan di pura Dalem dan Pura Desa juga belum berkenan hadir ke rumah kami.

Belakangan bapak saya juga mendapat petunjuk untuk mapiuning di pura Yeh Panes. Khusus untuk pura Yeh Panes, bila membangun Sanggah Kamulan sepertinya masyarakat Songan belum ada yang ngaturang piuning kesana. Namun dari petunjuk mimpi, ternyata perlu juga mapiuning di pura Yeh Panes, dihaturkan kepada Ratu Wayan Penyarikan, dan juga Ratu Sakti Makulem.

Kembali ke tema utama. Bagaimana bila memimpikan orang yang masih hidup dan kita kenal? Apabila kita memimpikan orang-orang yang kita kenal dan orang tersebut masih hidup, kita dapat menggali makna mimpi ke dalam tiga jenis;

Ikatan Batin

Memimpikan orang yang ada ikatan batin, seperti keluarga, orang yang disayang, menandakan adanya suatu hubungan emosi dengannya; apakah akan ada masalah ataukah akan datangnya perasaan kasih sayang. Mimpi seperti ini sudah sering saya ceritakan. Mimpi berantem sama dia, beberapa hari kemudian di dunia nyata saling caci maki. Mimpi dia bilang kangen, beneran dia kangen. Hal itu bisa terlihat dari perubahan sikap dia  yang cukup drastis.

Arti Nama

Ketika kita memimpikan seseorang, baik ada ikatan batin maupun tidak ada ikatan, kita bisa gali maknanya berdasarkan nama orang bersangkutan. Apabila mimpi diberi petunjuk melalui nama orang yang kita temui, biasanya orang yang kita mimpikan lebih dari satu. Dan biasanya samar-samar nama orang yang hadir dalam mimpi, namanya nengen; bila digabungkan memiliki arti.

Contoh misalnya, bapak saya mimpi diganggu dua orang anak. Nama anak itu  Daging dan Gede Merta. Lalu kepala anak itu dipukul sama bapak saya. Sebelum mimpi seperti itu, kemarinnya berkeluh kesah gara-gara usahanya gagal. Mimpi arti di atas tersebut dinasehati agar tidak kecewa atau berkeluh kesah karena sebenarnya sudah banyak diberi rejeki. ' (sampun) Gede dagingin merta' (sudah banyak diberi harta).

Contoh lain, saya mimpi mengajar, yang jadi murid teman-teman saya waktu sekolah dasar, yaitu Widi Asih, Kecen Merta, gede Sudarma. Maknanya; Widine asih ngicenin merta lan kedarmaan; Tuhan bermurah hati melimpahkan rejeki dan kebaikan. Bertanya-tanya dalam hati 'Rejeki dari mana?' Beberapa saat kemudian saya hilang kesadaran. Saya mimpi singkat, memasukan bawang merah ke dalam tas hitam. Itu artinya saya disuruh menanam bawang merah.

Makna mimpi berdasarkan nama orang adakalanya digabung dengan nama tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Agak rumit mengartikannya karena kudu tahu makna simbol-simbol hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contoh; bapak saya mimpi mau menjual sapi. Sapi itu dibeli oleh Dangka Salin. Arti mimpi ini artinya bahwa disuruh membuat suatu ritual atau upacara bila menginginkan perubahan dalam kehidupan. Sapi atau Sampi pinaka Sampian, sampian identik dengan banten (upakara; sesajen). Dangka Salin artinya Mesalin (perubahan).

Saya pernah mimpi mencabuti rerumputan bawang merah di tegalan, dibantu oleh om saya yang biasa dipanggil Guru Nas. Bila dibawa ke dalam bahasa lokal mimpi tersebut yaitu; mutbut bet bawang tulungin guru nas. Maknanya; Da sebet ba baang guru nunas (jangan sedih sudah guru berikan karunia). Pertanyaannya, kenapa saya mimpi seperti itu? Kemarinnya saya meragukan pemberian alam gaib berupa jimat pis bolong, didapat berdasarkan petunjuk mimpi. Saya menduga menemukan jimat pis bolong itu hanya sebuah kebetulan. Gara-gara meragukan hal itu saya mimpi seperti itu. Hal tersebut membuat saya yakin bahwa jimat pis bolong itu asli pemberian Bhatara Hyang Guru. Bhatara Hyang guru biasanya menjadi dewa penjaga kita. Balian usadha di Bali sesungguhnya dijaga bhatara Hyang Guru. Orang Bali sering menyebutnya 'ane ngempu' (yang menjaga, yang memelihara). 

Pernah juga mimpi singkat mimpi mencangkul mau menanam bawang. Bila dibawa ke dalam bahasa lokal menjadi ngudud lakar mula bawang artinya 'mula suba tawang' (memang sudah diketahui). Saya mimpi seperti itu gara-gara tadinya mimpi yang maknanya disuruh membuat banten (sesajen). Saya tak tahu banten apa yang harus dibuat, lalu bertanya-tanya dalam hati 'disuruh buat upacara apa ya, kok tadi saya mimpi seperti itu?' Lalu saya tertidur lagi, kemudian mimpi singkat seperti di atas. Paginya saya ceritakan ke bapak, ternyata banten yang dimaksud sudah sempat direncanakan mau dibuat tetapi dilupakan padahal hari H sudah hampir lewat.

Tapakan Dewa

Adakalanya orang yang dimimpikan adalah orang-orang yang menyandang setatus menjadi tapakan dewa. Seperti misalnya ngiring pekayunan (jero dasaran, jero tapakan), pemangku, jero kembar, dan lain sebagainya. Bilamana memimpikan orang-orang yang demikian maka galilah makna mimpi dari kedudukan orang tersebut. Contoh kasusnya sudah ada di atas pada mimpi Jero Mahendra yang menjadi dasaran Ratu Sakti Maduwe. Contoh lain misalnya seseorang mimpi ditendang si A, ternyata si A adalah seorang pemangku Dewa Hyang. Itu artinya orang yang mimpi mendapat murka dari leluhur (Dewa Hyang). Demikian sebaliknya bila diberi sesuatu oleh si A, itu artinya leluhur bermurah hati pada orang yang mimpi itu.

Bapak saya pernah mimpi perang tanding mati-matian dengan sepupu saya. Sepupu saya itu berstatus ngiringang jadi 'dewa kembar'. Itu artinya bapak saya bertarung dengan dewa kembar. Hal itu terjadi gara-gara bapak saya kemarinnya mengobati saudaranya yang sakit non medis. Dilihat dengan indra keenam, sakitnya akibat salahang dewa kembar. Itulah sebabnya dewa kembar murka kepada bapak saya. Akibatnya bapak saya jatuh sakit, cukup parah. Disitulah bahayanya mengobati orang sakit akibat niskala. Bisa-bisa nyawa taruhannya. Kalau bukan saudara sendiri, tak mungkin bapak saya mau mengobatinya.

Dari cerita mimpi di atas kita dapat mengambil dua poin penting dalam kehidupan kita sebagai umat Hindu, khususnya Hindu Bali. Pertama, bahwa kehidupan di alam niskala itu sungguh-sungguh ada. Kedua, bahwa banten atau upakara memang sungguh-sungguh berfungsi sebagai sarana penghubung antara kehidupan di skala (kehidupan nyata) dengan kehidupan di alam niskala (kehidupan di alam gaib).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun