Setelah Candragupta, tahta Magada dilanjutkan oleh raja Bindusara (dalam kitab Sri Visnu Purana disebut Varisara), ayah dari raja Ashokavardana.
Kitab Karya Rsi Canakya
Meski nama Canakya populer dalam berbagai sastra yang ditulis belakangan oleh para pemikir Hindu kuno, akan tetapi sejarah hidupnya hanya sedikit diketahui berdasarkan bukti-bukti sejarah.
Beliau seorang perdana mentri yang tinggal di luar kota di sebuah gubuk kecil beratap alang-alang. Itulah kantor beliau. Dari sana beliau mengendalikan pemerintahan, sambil bertapa dan menulis. Melihat hal ini, pengembara Cina Fa Hien berkata, “Perdana mentri sebuah kerajaan besar tinggal di pondok ini..”. Sedangkan Canakya sendiri berpendapat, “Di negara mana Perdana Mentri tinggal di gubuk kecil, di sana para penduduknya tinggal di rumah-rumah bagus. Di negara mana Perdana Mentri tinggal di rumah mewah, di sana para penduduknya tinggal di rumah-rumah sederhana…” (Darmayasa, 1995)
Semasa hidupnya, Rsi Canakya dipercaya menulis beberapa sastra suci Hindu, mengajarkan kembali ajaran Veda ke dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami. Menurut Darmayasa, beberapa tulisan beliau yang terkenal antara lain:
1. Artha Sastra
2. Laghu Canakya
3. Vrddha Canakya
4. Canakya Niti
5. Canakya Sutra
Dari beberapa sastra karya Rsi Canakya, ada dua kitab yang paling populer, yaitu kitab Artha Sastra dan Canakya Niti atau juga disebut Canakya Niti Sastra.