Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siva Purana: Haram Menelan Sperma

5 September 2014   23:14 Diperbarui: 24 Juli 2015   18:09 11756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mahadewa berkenan atas permohonan para penyembahnya. Siva bersabda, “Atas kehendakku, kalian harus memuntahkan spermaku itu. Maka dengan demikian kalian akan bisa selamat ” (Siva Purana, Rudra Samhita IV, Kumara Khanda II. 37).

Setelah menerima perintah itu, para dewa memuntahkan sperma itu dan merunduk setelah sebelumnya merenungkan Siva yang kekal. “Maka sperma Siva yang cemerlang dan berwarna keemasan itu kemudian jatuh ke tanah dan saking tinggi dan besarnya ia tampak seperti menyentuh langit” (Siva Purana, Rudra Samhita IV, Kumara Khanda II. 39).

Para dewa segera berbahagia dan tersadar, kemudian memuji keagungan Siva. Hanya dewa Agni yang tidak berbahagia. Dewa Agni yang sedih lalu memuji Siva. Siva pun berkenan.

Siva bersabda; “Adalah sebuah perbuatan yang tidak layak yang telah kau lakukan dengan menelan sepermaku. Oleh karena itulah dosa itu harus kau tanggung dan rasa panas itu tetap menyengatmu. Akan tetapi sekarang kau telah meminta perlindungan kepadaku, maka dipastikan kau akan bahagia. Aku berkenan kepadamu. Semua penderitaanmu akan dilebur” (Siva Purana, Rudra Samhita IV, Kumara Khanda II. 46-47).

Dewa Agni kemudian mengalihkan energi sperma itu kepada 6 wanita di puncak Himawan, raja gunung tidak tahan dengan panas energi itu lalu melemparkannya ke sungai gangga. Gangga membawanya ke hutan Sara, kemudian berubah menjadi pemuda tampan, mendapat pendidikan dari Rsi Visvamitra. Suatu hari, Guha/Kartikeya mendengar keributan dari enam wanita, Ia pun berubah menjadi enam wujud untuk menyenangkan ke enam wanita itu. Kartikeya kemudian dijadikan anak angkat oleh enam wanita Krttika itu.

Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap mahkluk dikuasai oleh nafsu seks yang membawa kita pada penderitaan. Nafsu seks yang berlebih itu harus dibuang dari pikiran. Seseorang yang gila akan nafsu seks, hingga orang itu menelan sperma pasangannya, akibatnya akan mengalami penderitaan yang membara, panas menyengat tubuh. Akibat dari perbuatan itu, maka seseorang akan kehilangan kesadaran, kehilangan pengendalian diri, dan pada akhirnya mengalami penderitaan bagaiakan dibakar bara api yang tiada henti. Akan tetapi bila kita mau berserah diri kepada Tuhan (bertobat), maka beliau pasti berkenan menyelamatkan kita dari penderitaan akan dosa menelan sperma.

[Kisah ini diceritakan dewa Brahma kepada Narada. Diceritakan kembali oleh Sanatkumara bercerita kepada Rsi Vyasa, Rsi Vyasa bercerita kepada Romaharsana (Muridnya) dan ditulis dalam kitab Siva Purana].

 

 

 

Catatan: sloka atau ayat dikutip loncat-loncat, agar ceritanya tidak terlalu banyak, kemudian diringkas untuk menghubungkan ceritanya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun