Di tengah malam,
Tubuhku mengintip dirinya yang sedang duduk,
Di pojok tembok
Dengan sebotol anggur dan sebungkus rokok murah
Tidak ada pergerakan
Antara tangan dan mulutnya
Entah tangannya yang marah
Pada mulutnya yang pink
Atau mulutnya yang bosan untuk berdenting
Kehidupan didalam tubuhnya
Hanya mengumpulkan sunyi
Memandangi sebotol anggur
Dan sebungkus rokok
"mungkin dia sedang mengingat dimana letak korek apinya" pikirku,
Sembari melihat sekeliling,
~Born to Die~ Lana Del Rey
Tidak bisa memecahkan kesunyian yang ia buat,
Seperti labirin kaca berlapis anti peluru
Dan dia ada didalamnya
Sepuluh menit, tubuhku melihat dirinya berteduh
Dibawah jarring laba -- laba
Entah karena malas membersihkan kamarnya, atau memang,
Dia sangat mencintai sesuatu hal yang alami,
Akhirnya,
Tangan dan mulutnya mendengarkan angin,
Dituangnya anggur kedalam gelas kesayangannya
Dan sebatang rokok dia pantik sebanyak tiga kali,
Seperti kabut, kehidupan mulai muncul dibaliknya
Kepalanya mengarah kesebelah kiri, meratapi lemari dan buku -- buku diatasnya
Dia menghisap rokonya,
Lebih lama
Lebih lama
Buku catatan itu menarik perhatiannya
Segera dia menarik pulpen dari saku tas kecilnya
Dan dia, mulai menulis
Tubuhku melihat,
Dirinya yang sedang kesepian,
Tangerang/19 Februari 2022/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H