lingkungan. Permasalahan yang dihadapi antara lain adalah kurangnya tempat pembuangan sampah dan banyaknya sampah yang berserakan di lingkungan desa.
Bekasi --- Berdasarkan survey yang dilakukan melalui wawancara dengan perangkat desa dan juga observasi secara langsung, Desa Jayalaksana menghadapi sejumlah masalah dalam bidangUntuk mengatasi permasalahan ini, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) melakukan aksi pengurangan sampah melalui program kerja lingkungan Green Action 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Salah satu kegiatan yang ada dalam program kerja tersebut meliputi pembuatan Ecobrick dan Biopori.Â
Program kerja ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam menangani permasalahan sampah. Jika tidak dikelola dengan semestinya, sampah organik maupun sampah anorganik bisa menjadi ancaman bagi ekosistem.Â
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah Ecobrick, yaitu metode pengolahan sampah anorganik menjadi produk yang berguna, seperti tempat sampah atau furnitur sederhana.Â
Teknik ini memanfaatkan botol plastik sebagai wadah untuk menyimpan sampah non-organik yang sulit terurai, sehingga menjadi alternatif efektif dalam mengurangi volume sampah sekaligus memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya daur ulang dan berperan aktif dalam pelaksanaannya. Selain itu, program ini juga memperkenalkan teknologi 'Biopori' yang dirancang untuk mengelola sampah organik secara ramah lingkungan.Â
Pembuatan biopori buatan merupakan adaptasi dari teknologi biopori alami yang cocok untuk lahan dengan luas terbatas. Lubang resapan biopori adalah lubang berbentuk silinder yang dibuat secara vertikal di dalam tanah dengan diameter antara 10 hingga 30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau tidak melebihi permukaan air tanah.Â
Lubang ini kemudian diisi dengan sampah organik yang berperan dalam mendukung kehidupan mikroorganisme tanah, seperti cacing. Aktivitas mikroorganisme dan fauna tanah ini akan menciptakan pori-pori atau jalur kecil dalam tanah (biopori) yang membantu mempercepat proses penyerapan air secara horizontal.Â
Program ini diharapkan mampu membangun kebiasaan baru di masyarakat, yaitu pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, kreatif, dan berorientasi pada masa depan yang lebih hijau.
Dalam hal ini, program kerja lingkungan yang digagas mahasiswa KKN Desa Jayalaksana berfungsi sebagai solusi alternatif yang sejalan dengan kebutuhan desa. Tempat sampah ini dirancang untuk menampung sampah rumah tangga sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.Â
Dengan demikian, program ini tidak hanya membantu mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.Â
Kerja sama antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini, sekaligus Green Action 3R yang dilaksanakan memberikan dampak positif bagi kebersihan dan kenyamanan lingkungan Desa Jayalaksana.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di wilayah RT 04, RT 05, dan RT 06. Pada hari pertama, terdapat sejumlah kendala. Salah satu kendala adalah kurangnya antusiasme masyarakat terhadap program kerja yang diusung, karena kurangnya pemahaman mengenai manfaat program maupun ketidaktersediaan waktu.
Selain itu, tantangan lainnya muncul ketika beberapa warga menolak lahannya digunakan untuk penanaman biopori. Kendala-kendala ini memerlukan pendekatan yang lebih komunikatif dan persuasif dari kelompok KKN untuk menjelaskan manfaat jangka panjang dari program tersebut.
Namun, situasi berubah menjadi lebih baik pada hari kedua kegiatan. Berkat upaya pendekatan yang dilakukan oleh kelompok KKN, antusiasme masyarakat meningkat dibandingkan hari sebelumnya.Â
Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan dampak positif. Banyak masyarakat yang mengaku merasa terbantu dengan adanya program penanaman biopori, terutama karena dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah genangan air di musim hujan serta dapat menjaga kesuburuan tanah.Â
"Adanya mahasiswa datang ke Desa Jayalaksana memberi arahan ke masyarakat supaya bisa menjaga lingkungannya dengan lebih baik lagi. Ada manfaatnya karena mereka jadi bisa membedakan sampah mana yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang," ujar Bapak Surja selaku ketua RT 05 pada Sabtu, (26/01/2025).
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga mampu mengambil aksi nyata untuk mengurangi produksi dan pembuangan sampah, terutama sampah plastik.Â
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan laut, serta ancaman terhadap kehidupan.Â
Selain itu, program ini juga mendorong masyarakat untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan produk ramah lingkungan, dan mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.Â
Dengan partisipasi masyarakat, diharapkan upaya ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Program ini tidak hanya memberikan solusi konkrit terhadap masalah sampah, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah, terutama sampah plastik.Â
Melalui edukasi tentang dampak negatif sampah plastik dan penerapan prinsip 3R diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan.Â
Pendekatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan, sehingga memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI