Mohon tunggu...
Meri Yanti
Meri Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

✨ 𝔹𝕚𝕠𝕥𝕖𝕔𝕙𝕟𝕠𝕝𝕠𝕘𝕪 '𝟚𝟙 ✨ || 😎𝙁𝙖𝙘𝙪𝙡𝙩𝙮 𝙤𝙛 𝙏𝙚𝙘𝙝𝙣𝙤𝙗𝙞𝙤𝙡𝙤𝙜𝙮😎 || 🌞𝖀𝖓𝖎𝖛𝖊𝖗𝖘𝖎𝖙𝖆𝖘 𝕶𝖆𝖙𝖔𝖑𝖎𝖐 𝕬𝖙𝖒𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖆🌞

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurkumin, Si Tabib Mungil Penyelamat Ginjal!

19 November 2022   04:13 Diperbarui: 19 November 2022   04:20 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.6 Analisis Mikroba dalam usus

3.6.1 Bacterial Biodiversity in the Dataset

Dalam melihat perubahan yang dapat terjadi, dilakukan perbandingan keanekaragaman hayati mikrobiota usus kelompok kontrol dengan PGK, sebelum dan sesudah suplementasi kurkumin. Berdasarkan keanekaragamannya, pada saat sebelum pemberian suplemen terlihat bahwa keanekaragaman bakteri lebih tinggi daripada kontrol. Akan tetapi, terjadi penurunan tepat setelah diberikan penambahan kurkumin Meriva sehingga memberikan hasil yang mendekati dengan kontrol (Pivari et al. 2022).

3.6.2 Perbandingan dengan healthy subjects

Dalam melihat perubahan pada usus yang spesifik, dilakukan perbandingan antara subjek yang sehat dengan pasien PGK dengan fokus pada komposisi dari bagian usus sebelum konsumsi. Sebelum konsumsi, terlihat pada famili Lactoridaceae  dan Bacteroides yang cukup sedikit pada pasien PGK serta terdapat lachnoclostridium spp. dan Escherichia-Shigella. Setelah diberikan suplemen Meriva dan dibandingkan datanya terlihat terjadi penurunan pada Verrucomicrobia. Kemudian, pada famili Enterobacteriaceae seperti Enterobacter dan Escherichia-Shigella terjadi penurunan yang sangat signifikan. Namun, pada Lachnoclostridium terjadi kenaikan yang cukup signifikan (Pivari et al. 2022).

3.6.3 Korelasi antara mikrobiota usus dan parameter klinis

Pada analisis yang telah dilakukan, pemberian kurkumin mampu memberikan pengaruh terhadap perubahan mikrobiota usus dalam parameter klinis. Dalam jangka waktu panjang konsumsi, terlihat efektifitas bakteri enterobacteriaceae spp. mampu menghambat indoxyl sulfate yang merupakan salah satu senyawa dari uremic toxin (Pivari et al. 2022).

  • Kesimpulan 

Senyawa kurkumin Meriva yang telah diformulasi menjadi curcumine phytosome memberikan dampak yang menjanjikan untuk menangani penderita gagal ginjal kronis. Melalui penelitian yang telah dilakukan, terbukti adanya kemajuan secara positif, akibat dari penurunan bakteri Escerichia-Shigella dan peningkatan bakteri Lachnoclostridium yang membuat adanya penurunan plasma yang berpotensi menjadi agen terjadinya inflamasi sistemik seperti MCP-1, IFN-, dan IL-4 serta penurunan tingkat peroksidasi lipid.

Hal ini membuat kondisi ginjal pasien berangsur angsur membaik dan resiko komplikasi kardiovaskularnya menurun. Selain terbukti bermanfaat, kurkumin formulasi ini juga tidak menunjukkan efek samping setelah digunakan dalam jangka panjang yaitu dalam kurun waktu 3-6 bulan sehingga bisa dikatakan bahwa ada hubungan antara bakteri dalam pencernaan dengan fungsi kerja ginjal dari penderita gagal ginjal kronis. Hal ini bisa diredakan dan dijaga proses perusakannya dengan konsumsi neutrasetika, salah satunya kurkumin merk Meriva yang telah dibuktikan memberi dampak yang positif terhadap penderita penyakit ginjal kronis.

  • Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun