Mohon tunggu...
Meri Hartati
Meri Hartati Mohon Tunggu... Guru - Apa yang kamu pikirkan sekarang akan terjadi dimasa depan , apa yang terjadi sekarang adalah buah pikiran masa lalu.

Guru di SD Negeri 243 Palembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun)

17 Januari 2021   10:08 Diperbarui: 17 Januari 2021   10:29 10333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BUDAYA 5 S (SALAM, SENYUM, SAPA , SOPAN DAN SANTUN)

Oleh : Meri Hartati,S.Pd.

LATAR BELAKANG

 

Budaya positif adalah suatu cara hidup yang berkembang yang bermanfaat dan merupakan cara baik dalam kehidupan , dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya positif di sekolah sangat di perlukan karena kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Untuk menguatkan pemahaman kita tentang peran pendidikan karakter pada murid dan bagaimana sekolah mendukung murid dalam menumbuhkan karakter.

Pengaruh globalisasi dari luar  baik melalui media Sosial , internet dan sebagainya membuat kebudayaan Indonesia sebagai orang Timur yang sopan , ramah mulai terkikis. Murid-murid sudah mulai kurang menghormati guru jika bertemu dengan guru lain maka tidak menegur dan tidak senyum, maka dari itu saya ingin menerapkan Budaya 5 S di sekolah ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).

DESKRIPSI NYATA

 Salah satu budaya positif disekolah  yang ingin diterapkan adalah Budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan santun) hal yang pertama dilakukan adalah dengan mengajak semua guru untuk menjadi tauladan bagi siswa untuk menerapkan budaya 5 S tersebut.

Poster 5 S dibuat dengan menarik agar bisa dilihat dan dibaca, dari segi pemilihan latar, warna latar dan warna tulisan serta perpaduan gambar dibuat menarik  bewarna cerah sehingga anak-anak senang dalam membacanya agar makna di dalam poster tersebut bisa tersampaikan dengan baik.

Poster yang sudah dibuat tersebut dibagikan ke grup guru SD Negeri 243 palembang kemudian akan diteruskan ke grup kelas masing-masing dengan harapan guru akan menjadi tauladan dalam menerapkan budaya positif tersebut serta siswa menerapkannya di sekolah dan dalam berkomunikasi di grup kelas masing-masing.

HASIL 

 Respon yang positif di dapatkan dari kepala sekolah yang sudah memberikan izin untuk di sosialisasikan ke guru melalui grup Whatsapp. Rekan guru di SD Negeri 243 Palembang juga memberikan respon positif yang ditandai dengan jawaban setuju. Respon dari siswa dan wali siswa di grup kelas memberikan respon positif yaitu dengan membalas chat yang artinya setuju untuk menerapkan Budaya positif disekolah.

Sikap guru juga sudah menunjukkan bahwa ada peningkatan untuk saling berkomunikasi dan menerapkan budaya 5 S di sekolah, wali siswa pun demikian yaitu memberikan senyuman ketika datang kesekolah, siswa mulai berbicara sopan di chat dengan mengucapkan salam ketika bertanya dan memulai percakapan .

PEMBELAJARAN YANG DI DAPAT

 Pembelajaran yang di dapat dari aksi nyata kali ini bahwa ketika ada keinginan untuk merubah dan ada gerakan untuk merubah sesuatu serta action yaitu langsung bergerak untuk  melakukan hal baik maka pasti nantinya akan terlaksana dan tentu akan membuahkan hasil .

Seperti contoh dalam menerapkan Budaya Positif di sekolah , pelan -- pelan para guru dan siswa mulai menerapkannya.

RENCANA PERBAIKAN

Setelah melaksanakan aksi nyata untuk membentuk Budaya Positif di sekolah tentu banyak hambatan ini yang akan menjadi rencana perbaikan dimasa mendatang.

Rencana perbaikan yang akan dilakukan yaitu :

1.   Mensosialisasikan secara terus menerus di sekolah sehingga benar-benar menjadi budaya yang mengakar yang sulit untuk di hilangkan lagi.

2.    Para Guru harus selalu menjadi tauladan demi terciptanya budaya positif di sekolah, jadi para gurupun harus selalu di sosialisasikan agar mereka selalu ingat untuk mensosialisasikan di kelas masing-masing.

3.    Kepala sekolah juga harus selalu mensosialisasikan Budaya Positif di sekolah di setiap ada kesempatan.

Daftar Pustaka 

Nofijantie, Lilik. (2012). Peran Lembaga Pendidikan Formal Sebagai Modal Utama Membangun Karakter Siswa. Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII). 2947 - 2970

DOKUMENTASI

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun