Mohon tunggu...
Maria Yasinta Deme
Maria Yasinta Deme Mohon Tunggu... Dosen - accounting lecturer

Hobby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Indonesia Merdeka, Hatiku Terjajah: Sebuah Refleksi di Tengah Kebebasan Semu

17 Agustus 2024   00:00 Diperbarui: 17 Agustus 2024   00:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Padahal, bangsa kita membutuhkan generasi muda yang produktif, kreatif, dan inovatif untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kita harus mengubah pola pikir kita, mengurangi konsumsi yang tidak perlu, dan lebih menghargai nilai-nilai kerja keras, hemat, dan produktivitas.

Sistem Ekonomi yang Tidak Berkeadilan

Belenggu terakhir yang menghambat kemajuan bangsa kita adalah sistem ekonomi yang tidak berkeadilan. Ketimpangan ekonomi antara si kaya dan si miskin semakin melebar. Sebagian kecil orang menguasai sebagian besar kekayaan negara, sementara sebagian besar rakyat hidup dalam kemiskinan.

Sistem ekonomi yang tidak berkeadilan ini menciptakan berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan konflik sosial. Hal ini juga menghambat pertumbuhan ekonomi, karena sebagian besar rakyat tidak memiliki daya beli yang cukup untuk menggerakkan roda perekonomian.

Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu melakukan reformasi ekonomi yang menyeluruh. Kita harus menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk meraih kesejahteraan. Kita juga harus meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, agar semua rakyat memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di era globalisasi.

Epilog

Indonesia telah merdeka secara fisik, tetapi hati kita masih terjajah oleh berbagai belenggu mental, budaya, dan ekonomi. Kita harus berani mengakui kelemahan kita, dan berjuang untuk melepaskan diri dari belenggu-belenggu tersebut.

Kemerdekaan sejati bukanlah hadiah, tetapi sebuah perjuangan yang harus kita perjuangkan bersama. Kita harus berani bermimpi besar, berani mengambil risiko, dan berani melakukan perubahan. Kita harus membangun mentalitas unggul, budaya produktif, dan sistem ekonomi yang berkeadilan.

Hanya dengan cara itu, kita bisa mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya, yaitu Indonesia yang maju, adil, makmur, dan bermartabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun