"Maafkan aku, Dinda," ucap Raka dengan suara lirih. "Aku tahu aku telah menyakitimu. Tapi percayalah, aku menyesal."
Aku menatapnya dengan tatapan dingin. "Penyesalanmu tak ada artinya lagi, Raka. Aku sudah melupakanmu."
Aku berlalu meninggalkannya. Hatiku terasa sakit, namun aku tak mau menunjukkannya. Aku harus tetap kuat. Aku tak boleh terjatuh lagi ke dalam lubang yang sama.
Aku terus melangkah, meninggalkan masa lalu yang kelam. Aku akan terus berkarya, meraih impianku, dan menjadi wanita yang lebih baik lagi. Aku akan membuktikan pada dunia, bahwa aku bisa bahagia tanpa Raka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H